Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, ST.LOUIS—Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald J. Trump membuat pernyataan mengejutkan ihwal Suriah dalam debat kedua calon presiden Amerika Serikat di Washington University, St. Louis, Louisiana, Ahad malam waktu setempat, 9 Oktober 2016.
Saat ditanya komentarnya tentang pernyataan calon wakil presidennya, Mike Pence, yang menganjurkan intervensi militer AS di Suriah dalam debat cawapres pekan lalu, Trump justru menolak. “Kami belum bicara satu sama lain, tetapi saya tidak setuju,” kata Trump.
Alih-alih menjawab soal rezim Bashar al-Assad, Trump justru berulang kali menegaskan Amerika Serikat harus menghancurkan kelompok militant Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia bahkan menyarankan agar Washington bekerja sama dengan Assad dan sekutunya untuk melawan ISIS. “Assad membunuh ISIS, Rusia membunuh ISIS, Iran membunuh ISIS.”
Saat ditanya apa yang ia lakukan untuk melindungi Kota Aleppo dari serangan udara Rusia dan pasukan pemerintah Suriah, Trump justru menjawab,” Aleppo sejatinya telah jatuh.” Ia kemudian kembali mengulang agar AS fokus mengurus ISIS.
Untuk melindungi seperempat juta warga sipil Aleppo, baik Trump maupun rivalnya dari Demokrat, Hillary R. Clinton sepakat harus ada zona larangan terbang di Aleppo. “Namun seluruh negara lain harus turut serta membantu Suriah. Saat ini mereka mengandalkan AS,” Trump menambahkan. Adapun Clinton menyebut jika dirinya terpilih, ia akan mempersenjatai pasukan Kurdi yang saat ini mendapat tekanan baik dari ISIS maupun Turki.
CNN | THE WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini