Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Demonstran Ikat Diri ke Gawang selama Laga Skotlandia-Israel, Protes Serangan di Gaza

Seorang demonstran merantai dirinya di gawang dalam laga kualifikasi Euro 2025 Wanita antara Skotlandia dan Israel, memprotes serangan Israel di Gaza

1 Juni 2024 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum kualifikasi Euro 2025 Sepak Bola Wanita antara Skotlandia dan Israel di stadion Hampden Glasgow, seorang demonstran merantai dirinya di tiang gawang untuk memprotes operasi militer Israel di Gaza, menurut media lokal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suasana sekitar pertandingan Skotlandia-Israel, yang diadakan secara tertutup karena alasan keamanan, terganggu ketika seorang remaja pria berusia 19 tahun merantai dirinya di tiang gawang. Ia memprotes serangan militer Israel yang terus berlanjut di Gaza, STV News melaporkan pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika pertandingan dilanjutkan, sikap tim Israel yang mengacungkan kaus yang menganjurkan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas menambah kerumitan pada pertandingan tersebut.

Sementara itu, ratusan orang berkumpul di luar stadion, membawa bendera Palestina dan peti mati simbolis, yang mencerminkan kemarahan publik Skotlandia yang lebih besar terhadap genosida yang sedang berlangsung.

“Saya pikir adalah tindakan pengecut jika mereka menghalangi kami memasuki stadion nasional kami sendiri,” kata penyiar tersebut mengutip para demonstran.

“Mereka telah membungkam kami, sebagai penggemar dan pengunjuk rasa,” kecam mereka.

Meskipun terjadi pergolakan, pertandingan akhirnya dilanjutkan 45 menit kemudian, namun bukan tanpa gaung perbedaan pendapat yang terdengar di udara baik dari para demonstran maupun kontra-pengunjuk rasa.

STV News mengutip para pengunjuk rasa yang menyerukan: “Kami seharusnya berada di sana sambil membuat keributan di depan televisi, sebaliknya mereka malah membiarkan kami berada di luar dan diam.”

“Keputusan untuk memainkan pertandingan di stadion kosong diambil setelah informasi intelijen terkini dan ‘konsultasi keamanan ekstensif’ dengan pihak-pihak penting yang terlibat,” kata televisi, mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (SFA).

“Berkat informasi intelijen terbaru dan setelah konsultasi keamanan ekstensif dengan semua pihak penting, FA Skotlandia dengan menyesal mengonfirmasi bahwa kualifikasi mendatang antara Skotlandia dan Israel di Hampden Park pada 31 Mei sekarang akan dimainkan secara tertutup,” tegas SFA.

“Tim operasional stadion diperingatkan akan potensi gangguan yang direncanakan pada pertandingan dan sebagai konsekuensinya kami tidak punya pilihan selain memainkan pertandingan tanpa kehadiran pendukung.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh keputusan tersebut, namun keselamatan suporter, pemain, staf tim, dan ofisial adalah yang terpenting,” tambahnya.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 36.200 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 81.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

ANADOLU

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus