Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WASHINGTON - Pengunjuk rasa penolak Brett Kavanaugh, calon hakim Agung Amerika Serikat pilihan Presiden Donald Trump, ditangkap saat menggelar aksi kemarin. Reuters melaporkan, para pengunjuk rasa anti-Kavanaugh berkumpul sejak pagi di luar Mahkamah Agung dan gedung Senat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pemrotes membawa spanduk bertulisan "Percayai Korban" dan"Kava-Nope". Mereka menolak pencalonan Kavanaugh yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap setidaknya dua orang pada puluhan tahun silam, saat masih menjadi mahasiswa. BBC melaporkan, komedian Amy Schumer dan model Emily Ratajkowski termasuk di antara 302 wanita yang ditahan karena berdemonstrasi menentang pencalonan Kavanaugh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi protes ini digelar sejak beberapa pekan lalu. Aksi kian membesar mendekati tenggat pemungutan suara Senat yang akan menentukan nasib Kavanaugh, 53 tahun. Senat memutuskan tetap menggelar pemungutan suara setelah Biro Investigasi Federal (FBI) menyerahkan hasil penyelidikan mereka atas dugaan pelecehan seksual oleh Kavanaugh kepada Gedung Putih.
Partai Republik-partai pendukung Presiden Trump-sebelumnya menyatakan laporan FBI telah membebaskannya dari tuduhan penyerangan seksual. Namun Demokrat mengatakan penyelidikan lima hari itu"tidak lengkap" karena dibatasi oleh Gedung Putih.
Senat akan menggelar pemungutan suara prosedural terhadap calon hakim pada Jumat ini. Kemungkinan suara dukungan terhadap hakim Kavanaugh-akan menggantikan Hakim Agung Anthony Kennedy-tampaknya meningkat. Sebab, dua anggota Republik yang sempat ragu-ragu atas kesaksian Kavanaugh akan memberikan laporan positif terkait dengan penyelidikan FBI.
Adapun Kavanaugh kepada Wall Street Journal mengatakan bahwa dia mungkin terlalu emosional saat memberikan kesaksian dalam rapat dengar pendapat di Senat. Dia berkukuh membantah tuduhan pelanggaran seksual. Kavanaugh menulis opini bahwa kesaksiannya"mencerminkan frustrasi yang luar biasa karena dituduh secara keliru". REUTERS | CNN | BBC | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo