Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat membawa rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dengan kesepakatan pembebasan sandera Israel oleh Hamas ke pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada Jumat pagi 22 Maret 2024, kata juru bicara AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Versi terbaru dari rancangan resolusi tersebut, yang dilihat oleh Reuters, mengatakan “gencatan senjata segera dan berkelanjutan” yang berlangsung sekitar enam minggu akan melindungi warga sipil Palestina dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Resolusi tersebut “mendukung upaya diplomatik internasional yang sedang berlangsung untuk menjamin gencatan senjata yang dikaitkan dengan pembebasan semua sandera yang tersisa,” bunyi resolusi tersebut.
Hal ini mengacu pada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Israel-Hamas. Pembicaraan ini ditengahi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar.
Nate Evans, juru bicara misi AS untuk PBB, mengatakan pada Kamis bahwa dewan beranggotakan 15 orang akan melakukan pemungutan suara pada Jumat pagi mengenai teks yang dinegosiasikan dalam “berbagai putaran konsultasi” dengan anggota Dewan Keamanan.
Untuk bisa lolos, sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau Cina.
AS menginginkan dukungan Dewan Keamanan untuk gencatan senjata dikaitkan dengan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.139 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Serangan balasan Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 32 ribu warga sipil Palestina di Gaza, 70 persennya adalah perempuan dan anak-anak.
Selain melakukan serangan brutal lewat udara, darat dan laut, Israel juga memblokir bantuan kemanusiaan masuk Gaza. Hal ini menyebabkan warga Gaza terutama di wilayah utara mengalami kelaparan. Lebih dari 20 anak dan bayi dilaporkan tewas karena kelaparan. Jasad mereka sangat kurus seperti tengkorak karena tidak makan dan minum selama beberapa bulan.
Selama perang yang berlangsung selama lima bulan, Washington telah memveto tiga rancangan resolusi, dua di antaranya menuntut gencatan senjata segera. Baru-baru ini, AS membenarkan vetonya dengan mengatakan bahwa tindakan dewan tersebut dapat membahayakan upaya AS, Mesir, dan Qatar untuk menengahi penghentian perang dan pembebasan sandera.
AS biasanya melindungi Israel di PBB, namun AS juga abstain sebanyak dua kali, sehingga memungkinkan dewan untuk mengadopsi resolusi yang bertujuan untuk meningkatkan bantuan ke Gaza dan menyerukan jeda yang lebih lama dalam pertempuran.
REUTERS