Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Diblokade, Qatar Tetap Suplai Gas Alam ke UEA Hingga 2032

Qatar tetap menyuplai gas alam ke UniEmirat Arab meskipun negeri itu diblokir.

27 September 2018 | 15.01 WIB

Sejumlah warga mengantri di kasir saat membeli bahan makanan yang dibeli oleh warga di sebua supermarket di Doha, Qatar, 5 Juni 2017.  Sudah 7 memutus hubungan dengan negara kaya minyak itu, menyusul Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Libya dan Yaman. (Doha News via AP)
Perbesar
Sejumlah warga mengantri di kasir saat membeli bahan makanan yang dibeli oleh warga di sebua supermarket di Doha, Qatar, 5 Juni 2017. Sudah 7 memutus hubungan dengan negara kaya minyak itu, menyusul Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Libya dan Yaman. (Doha News via AP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama perusahaan petroleum Qatar, Saad Sherida Al- Kaabi, mengatakan, pihaknya tetap melanjutkan suplai gas alam ke Uni Emirat Arab melalui saluran pipa Dolphin meskipun wilayahnya diblokir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Wilayah darat, udara dan laut Qatar diblokir oleh UEA dan negara Teluk lainnya sejak 5 Juni 2017. Namun negeri itu tetap melanjutkan kerja sama pengiriman gas alam sesuai dengan perjanjian," tulis Middle East Monitor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilustrasi pipa gas. Dok TEMPO

Al-Kaabi mengatakan kepada wartawan, perusahaan yang dia pimpin telah melakukan kontrak dengan UAE hingga 2032.

Dia menjelaskan, perusahaan petroleum Qatar memproduksi sekitar dua miliar kubik per hari. "Sekitar 30 persen untuk suplai ke UEA," ucapnya di depan wartawan. "Qatar juga akan meningkatkan kapasitas setara dengan produksi minyak mentah dari 4,8 juta barel per hari menjadi 6,2 juta barel," paparnya.QNA, markas kantor berita Qatar. [Twitter]

Al-Kaabi menerangkan, proyek baru ini akan memperkuat posisi Qatar di industri gas dunia dan mendukung strategi rencana ekspansi petroleum Qatar.

Qatar dan Uni Emirat Arab bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik Juni 2017. Pemutusan itu disusul dengan blokade ekonomi, wilayah udara, darat dan laut. Keempat negara tersebut menuduh Qatar mendukung terorisme dan dekat denngan Iran. Tuduhan itu berkali-kali dibantah Qatar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus