Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Diburu 2 Tahun, Bekas Presiden Panama Martinelli Ditangkap di AS  

Bekas presiden Panama Ricardo Martinelli akhirnya ditangkap aparat Amerika Serikat atau AS di dekat kota Miami setelah dua tahun diburu.

13 Juni 2017 | 12.12 WIB

Mantan Presiden Panama, Ricardo Martinelli. REUTERS
Perbesar
Mantan Presiden Panama, Ricardo Martinelli. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Miamai- Bekas presiden Panama Ricardo Martinelli akhirnya ditangkap aparat Amerika Serikat atau AS di dekat kota Miami pada hari Senin, 12 Juni 2017 setelah diburu selama sekitar dua tahun.

Martinelli ditangkap saat keluar dari rumahnya di luar kota Miami pada Senin malam. Iai kemudian dibawa ke pusat tahanan federal di Miami untuk menjalani sidang di pengadilan pada hari Selasa depan untuk proses ekstradisi ke Panama.

Baca: Memata-matai Warga, Mantan Presiden Ini Terancam Dipenjara

Panama telah mengajukan permohonan penangkapan dan ekstradisi Martinelli kepada Departemen Kehakiman AS September tahun 2016.

Pada Mei lalu, Interpol juga telah menerima permintaan bantuan dari Panama untuk menangkap dan mengekstradisi Martinelli.

Martinelli diburu setelah tidak hadir dalam persidangan di Panama terkait dengan keterlibatannya dalam skandal korupsi untuk kegiatan spionase.

"Amerika Serikat merupakan negara demokrasi di mana hukum dan hak-hak warga negara dihormati. Tim pembela mantan presiden Martinellli akan memberikan jaminan yang layak berdasarkan hukum," kata Luis Eduardo Camacho, juru bicara Martinelli seperti dikutip dari Reuters.

Baca: Panama Usut Invasi AS untuk Jatuhkan Jenderal Manuel Noreiga  

Martinelli menjabat sebagai presiden Panama dari tahun 2009 hingga 2014. Taipan supermarket ini semasa menjabat presiden Panama melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran hingga Panama mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di Amerika Latin dalam beberapa tahun. Pemerintahannya jatuh karena terlilit masalah korupsi.

Martinelli dituduh mengkorupsi dana publik untuk melakukan aktivitas intelijen memata-matai lebih dari 150 lawan politiknya. Namun, ia membantah seluruh tudingan itu melalui akun Twitternya pada Mei lalu.

Sebaliknya, Martinelli menuding presiden Panama Juan Carlos Varela memanfaatkan dirinya untuk mengalihkan perhatian rakyat Panama terhadap masalah yang tengah melilit Varela.

Hubungan Martinelli dan Varela semakin renggang setelah terjadi pergantian kepemimpinan di Panama. Saat Martinelli sebagai presiden, Varella sebagai wakilnya. Kemudian, Varella naik sebagai presiden pada tahun 2015.

Pengadilan Mahkamah Panama kemudian mengeluarkan perintah penangkapan Martinelli pada Desember 2015 setelah ia tak menghadiri sidang yang mendakwa dirinya terlibat korupsi dan spionase.

REUTERS | MARIA RITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus