Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Sabtu, 23 Maret 2024 bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mencari cara untuk mengalihkan kesalahan atas penembakan di gedung konser dekat Moskow yang terjadi pada Jumat.
“Jelas Putin dan penjahat lainnya hanya berusaha menyalahkan orang lain. Metode mereka selalu sama,” kata Zelensky dalam video pidato malamnya.
Orang-orang bersenjata Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) melakukan penembakan terhadap penonton konser di dekat Moskow, menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai 145 lainnya.
Meski ISIS telah mengaku bertanggung jawab, terdapat indikasi bahwa pemerintah Rusia sedang mencari apakah Ukraina memiliki keterlibatan dalam penembakan. Kiev telah menyampaikan bantahan tegas atas tuduhan tersebut.
Putin mengatakan 11 orang telah ditahan setelah serangan itu, termasuk empat pria bersenjata. “Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut informasi awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” katanya.
Sementara, Zelensky mengatakan Putin harus menggunakan pasukannya untuk memerangi terorisme di dalam negeri, alih-alih menyerang Ukraina. “Mereka telah membawa ratusan ribu teroris mereka ke sini, di tanah Ukraina, untuk melawan kami, dan mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi di negara mereka sendiri,” ujarnya.
“Kemarin, ketika semua ini terjadi, alih-alih berurusan dengan sesama warga Rusia dan menyapa mereka, Putin yang pengecut malah diam selama 24 jam penuh, memikirkan bagaimana menghubungkan hal ini dengan Ukraina. Itu semua benar-benar dapat diprediksi,” kata Zelensky.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan presiden Ukraina tersebut merupakan “satu-satunya kepala negara yang cukup gila untuk menyalahkan Rusia atas serangan teroris tersebut.”
Dalam video pidatonya, Zelensky mengatakan upaya Putin untuk menyalahkan pihak lain atas penembakan ini sudah pernah terjadi sebelumnya.
“Kita telah melihat semuanya sebelumnya, menghancurkan gedung-gedung, penembakan, dan ledakan. Dan mereka selalu mencari orang lain untuk disalahkan,” kata dia.
Rusia sebelumnya pernah menuding Chechnya melakukan pengeboman apartemen di Moskow, Buynkask dan Volgodonsk. Sebaliknya, pemberontak Chechnya menyalahkan dinas rahasia Rusia berada di balik pengeboman yang menewaskan lebih dari 200 orang di Rusia pada 1999 itu.
Hal tersebut mendorong Putin, yang saat itu menjabat perdana menteri, mengirim pasukan kembali ke Chechnya.
REUTERS
Pilihan editor: Gaza Kian Merana, Israel Kembali Melarang Masuk Truk Bantuan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini