Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Distribusi Bantuan untuk Gaza Tak Bisa Masuk karena Serangan Israel di Rafah

Distribusi bantuan makanan yang hendak masuk ke Kota Rafah saat ini terhenti karena serangan Israel di Rafaf dan suplai yang menipis

22 Mei 2024 | 17.00 WIB

Pengungsi Palestina yang berlindung di sebuah sekolah meninggalkan Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Kota Gaza selatan, di Jalur Gaza selatan 13 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Perbesar
Pengungsi Palestina yang berlindung di sebuah sekolah meninggalkan Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Kota Gaza selatan, di Jalur Gaza selatan 13 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Selasa, 21 Mei 2024, menutarakan keprihatinan karena distribusi bantuan makanan yang hendak masuk ke Kota Rafah saat ini terhenti. Pasalnya, kurangnya suplai dan kondisi yang tidak aman di tengah sengitnya serangan Israel ke Rafah yang terletak di selatan Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pendistribusian bantuan internasional telah mengalami penurunan secara signifikan sejak Israel meningkatkan operasi militernya di dalam Rafah dan sekitar kota itu pada bulan ini. Rafah terletak di dekat perbatasan semenanjung Sinai, Mesir. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Senin, 20 Mei 2024, militer Israel kembali melancarkan serangan ke tengah Gaza, memborbardir kota-kota di wilayah utara Gaza dan mengancam akan memperluas operasi militernya di Rafah. Operasi militer Israel itu terbilang nekat karena sudah mendapat peringatan dari dunia internasional atas risiko yang semakin meluas di Gaza yang padat penduduknya itu. Pada Selasa, 21 Mei 2024, pasukan IDF menggeledah Kota Jenin di Tepi Barat, di mana penggeledahan itu menewaskan tujuh warga Palestina, termasuk seorang dokter.          

UNRWA dalam unggahannya di X menulis hanya 7 dari 24 pusat kesehatan yang saat ini beroperasi. Sudah 10 hari terakhir, fasilitas-fasilitas kesehatan di Gaza tidak menerima suplai medis sama sekali karena gangguan di Rafah dan penyeberangan Kerem Shalom yang digunakan untuk masuk ke Gaza.     

“Kami sangat membutuhkan sebuah jalur yang aman, ini bukan hanya untuk suplai kemanusiaan tetapi untuk para relawan kemanusiaan,” kata Humas UNRWA Louise Wateridge. 

PBB sudah mengabarkan perihal masalah pendistribusian bantuan ini, di mana banyak sekali hambatan dalam penyaluran bantuan ke tempat-tempat yang amat membutuhkan. Sumbangan bantuan saat ini pun dirasa masih belum cukup untuk menghindari terjadinya kelaparan massal di Gaza.  

Badan gerakan bantuan kemanusiaan Israel yang bernama COGAT mengatakan pada Selasa, 21 Mei 2024, hanya 14 truk yang bisa menembus dermaga terapung sementara buatan Amerika Serikat yang beroperasi sejak akhir pekan lalu. Bantuan yang diturunkan ke dermaga terapung itu dilaporkan berasal dari kapal-kapal dari Siprus, namun sebelum didistribusikan diperiksa dulu oleh Israel. 

Sumber: middleeastmonitor.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus