Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Distrik Itaewon Sepi Jelang Natal, Masih Terbayang Tragedi Halloween?

Warga Korea Selatan yang masih berduka atas 158 orang tewas dalam kerumunan Halloween di Itaewon, pergi ke tempat lain untuk merayakan natal.

19 Desember 2022 | 19.30 WIB

Suasana sepi di Itaewon di dekat tempat perayaan Halloween mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang pada bulan Oktober. Foto dibuat pada 18 Desember 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Perbesar
Suasana sepi di Itaewon di dekat tempat perayaan Halloween mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang pada bulan Oktober. Foto dibuat pada 18 Desember 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Distrik Itaewon di Seoul, Korea Selatan, yang populer dengan kehidupan malam mewah dan ramai di musim liburan, tampak seperti kota hantu pada Natal tahun ini. Warga yang masih berduka atas 158 orang tewas dalam kerumunan Halloween pergi ke tempat lain untuk merayakannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Banyak restoran dan toko di Itaewon telah memasang pohon dan ornamen Natal, tetapi gang-gang belakang tempat klub malam dan bar terpanas di distrik itu dan merupakan pusat dari tragedi Halloween 29 Oktober 2022, sangat sepi. Saat biasanya ada hiruk pikuk, catatan dan poster yang mengungkapkan belasungkawa berbaris di dinding untuk mengingat para korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebanyakan korban tragedi Itaewon berusia 20 hingga 30 tahun. Ribuan orang yang berbondong-bondong ke Itaewon untuk menikmati pesta Halloween pertama yang hampir tidak dibatasi dalam tiga tahun karena pandemi. Sebanyak 158 orang tewas dan 196 lainnya terluka saat massa mendorong ke arah persimpangan pusat.

"Itaewon dulunya adalah tempat untuk pesta Natal, dengan banyak hiasan di jalan, tapi sekarang menjadi sangat sunyi dan suram," kata Lee Jun-hee, warga setempat, kepada Reuters.

Warga lain, Kim Kyeong-nyeon, 65 tahun, mengatakan beberapa bisnis di Itaewon mencoba untuk mencerahkan suasana Natal, tetapi rasanya terlalu cepat baginya. “Orang-orang masih berduka. Kami mungkin membutuhkan lebih banyak waktu,” katanya.

Seorang manajer kedai hamburger mengatakan bisnisnya masih menderita akibat bencana, begitu pula restoran dan bar lain di dekatnya.

"Sekarang pelanggan kami sangat sedikit yang datang, dan jalanan sepi. Ini belum Natal, tapi kurasa Natal tidak akan jauh berbeda," kata dia, meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Kementerian Keuangan Korea Selatan mengatakan pada Jumat, 16 Desember 2022, bahwa konsumsi di tiga department store besar telah melambat bulan lalu. Ini mengidentifikasi bencana sebagai faktor di balik itu.

Banyak orang mencari tempat lain untuk merasakan semangat Natal, seperti kawasan wisata tradisional Myeongdong. Beberapa orang ke department store Shinsegae dan Lotte, yang seperti biasa, memamerkan barang dengan meriah.

Untuk mencegah kecelakaan, polisi memasang penghalang di dekat toko untuk mengendalikan massa. Pemerintah kota Seoul sekarang memiliki tim untuk mengelola kumpulan besar orang.

"Ini terus-menerus mengingatkan akan tragedi itu. Itu mungkin berarti kita tidak akan bisa sepenuhnya menikmati suasana Natal tahun ini," kata Jeon Ye-hyang, 25 tahun, seorang penduduk Myeongdong.

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus