Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

Pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.

3 Oktober 2017 | 11.38 WIB

Ribuan masa pendukung kemerdekaan memadati jalanan saat melakukan aksi di pusat kota Barcelona, 2 Oktober 2017.  Perjuangan Catalonia untuk memerdekakan diri telah berlangsung sejak 1714, saat Raja Spanyol Philip V mengambil alih Barcelona. AP
Perbesar
Ribuan masa pendukung kemerdekaan memadati jalanan saat melakukan aksi di pusat kota Barcelona, 2 Oktober 2017. Perjuangan Catalonia untuk memerdekakan diri telah berlangsung sejak 1714, saat Raja Spanyol Philip V mengambil alih Barcelona. AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont menegaskan dirinya  akan mendeklarasi kemerdekaan Catalonia secara sepihak jika Spanyol tetap menolak hasil referendum.  Kemarin, hasil referendum dibawa  ke parlemen daerah untuk mendapat persetujuan sebelum kemerdekaan Catalonia dideklarasikan. 

Puigdemont juga meminta Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, untuk mendorong mediasi internasional dengan terjadinya perselisihan internal Spanyol atas hasil referendum yang 90 persen suara memilih Catalonia merdeka.

Baca: 3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

Seperti yang dilansir New York Times pada 2 Oktober 2017,warga Catalonia akan melakukan aksi demontrasi besar-besaran hari ini, 3 Oktober 2017, walaupun tidak jelas seberapa luas dukungannya. Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap kekerasan oleh pemerintah Spanyol dan dukungan terhadap kemerdekaan Catalonia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Minggu, 1 Oktober 2017, pemerintah Catalonia mengumumkan bahwa 90 persen dari hampir 2,3 juta pemilih telah memberikan suara untuk kemerdekaan. Namun menurut pemerintah Spanyol, jumlah referendum tidak dapat diverifikasi secara independen, register pemungutan suara yang digunakan didasarkan pada sensus yang validitasnya diperdebatkan, dan yang terpenting, pengadilan konstitusional meminta penangguhan referendum. 

Menteri Kehakiman Spanyol Rafael Catalá, telah memperingatkan bahwa pemerintah pusat di Madrid siap untuk menggunakan kekuatan daruratnya untuk mencegah deklarasi kemerdekaan Catalonia sepihak. Di bawah hukum Spanyol, pemerintah dapat menangguhkan Puigdemont dari jabatannya, dan mengendalikan administrasi Catalonia secara penuh.

Baca: Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia 

Catalonia merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah pemerintahan Spanyol dengan ibukota Barcelona. Saat ini Catalonia dihuni sekitar 7 juta orang atau 15 persen dari seluruh populasi Spanyol.

Referendum untuk memerdekakan Catalonia dari Spanyol kemarin, bukan yang pertama kali terjadi. Tuntutan referendum sudah diupayakan beberapa tahun lalu.  Referendum dianggap sebagai jalan keluar dari berbagai tekanan yang dialami warga Catalan terkait dengan tekanan budaya dan ekonomi oleh Spanyol.

NEW YORK TIMES|YON DEMA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus