Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Maroko pada pekan ini dilaporkan mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier. Hal ini dilakukan agar awak kapal Israel dapat mengisi bahan bakar dan persediaan makanan dalam perjalanan dari Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keputusan Rabat itu dilakukan setelah pemerintah Spanyol menolak izin kapal tersebut untuk menggunakan pelabuhannya. Keputusan Rabat telah dikutuk oleh Kelompok Aksi Nasional untuk Palestina di kerajaan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ini adalah pelanggaran kedaulatan nasional,” kata kelompok tersebut. “Penyelidikan mendesak harus dilakukan untuk menentukan tanggung jawab dan mengatur konsekuensi bagi mereka yang terbukti bertanggung jawab atas tindakan terkutuk ini.”
Aliansi pro-Palestina menambahkan bahwa keputusan untuk mengizinkan kapal perang Israel menggunakan fasilitas pelabuhan Maroko menunjukkan “tidak menghormati dan menghina perasaan warga Maroko; [itu] merupakan pelanggaran mencolok terhadap konstitusi, dan serangan terang-terangan terhadap budaya dan warisan Maroko.”
Menurut kelompok tersebut, dalam sebuah pernyataan yang dilihat oleh Al-Quds Al-Arabi, langkah ini bertepatan “dengan perjuangan rakyat dan tentara Yaman untuk mencegah kapal-kapal Zionis melewati Bab Al-Mandab dan Laut Merah untuk membatasi atau mengurangi korban pembantaian Zionis. Hal ini juga bertepatan dengan pencegahan Spanyol terhadap kapal-kapal genosida untuk berlabuh di pelabuhannya, yang mengikuti konvensi internasional dan keputusan pengadilan.”
Sebuah situs berita online Israel melaporkan bahwa INS Komemiyut tiba di Israel dari AS setelah singgah di Maroko untuk mendapatkan pasokan. Dikatakan bahwa pihaknya mengkonfirmasi hal ini dari sumber informasi serta melalui catatan kapal. “Ini memperdalam kerja sama pertahanan antara Israel dan Maroko,” tambah situs tersebut.
Aksi unjuk rasa dan demonstrasi yang berlangsung di banyak kota di Maroko pada pekan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, juga mencakup slogan-slogan yang mengecam penggunaan pelabuhan di Tangier oleh kapal Israel.
Kantor-kantor berita mengutip sumber-sumber diplomatik yang mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri di Madrid akan menolak izin bagi kapal mana pun yang membawa senjata ke Israel untuk singgah di wilayah Spanyol.
Setidaknya 37.834 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang terkepung itu pada Sabtu. Pernyataan kementerian menambahkan bahwa 86.858 warga Palestina lainnya juga terluka dalam serangan gencar tersebut.
Pilihan Editor: Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Akui Palestina, Apa Dampaknya?
MIDDLE EAST EYE