Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Donald Trump Ingkar Janji, Tunda Pemindahan Kedutaan ke Yerusalem

Para pemimpin Palestina, negara-negara Arab dan sekutu Barat mendesak Trump untuk tidak memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem.

2 Juni 2017 | 23.01 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu berbincang dengan Presiden AS Donald Trump saat menyambut kedatangannya di Tel Aviv, Israel, 22 Mei 2017. AP Photo/Oded Balilty
Perbesar
PM Israel Benjamin Netanyahu berbincang dengan Presiden AS Donald Trump saat menyambut kedatangannya di Tel Aviv, Israel, 22 Mei 2017. AP Photo/Oded Balilty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis, 1 Juni 2017, mengeluarkan surat perintah menunda pemindahan kedutaan besar dari Tel Avi ke Yerusalem meskipun pemindahan itu dijanjikan pada kampanye pemilihan presiden.

Setelah melalui perdebatan sengit di pemerintahannya selama berbulan-bulan, akhirnya Trump memilih melanjutnya kebijakan pendahulunya yakni mengesampingkan Undang-Undang 1995 dan menunda pemindahaan kedutaan ke Yerusalem.

"Pemindahan kedutaan ke Yerusalem akan mempersulit Trump memulai kembali perundingan damai Israel-Palestina yang sempat macet," tulis Reuters, Kamis.

Gedung Putih mengerti bahwa keputusan meunda pemindahan kedutaan ke Yerusalem mengecewakan sekutu dekat AS, ISrael. Namun demikian, keputusan itu tidak akan mengurangi rencana AS meskipun beberapa pejabat AS tidak yakin ada jadwal tetap soal pemindahan tersebut.

"Pertanyaannya adalah, kapan pindah?" kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Para pemimpin palestina, negara-negara Arab dan sekutu Barat mendesak Trump untuk tidak memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem. Bila pemindahan itu benar terjadi maka AS telah mengakui Yerusalem secara keseluruhan menjadi ibu kota Israel.

"Meskipun Israel kecewa karena pemindahan kedutaan AS ditunda, kami tetap menghargai persahabatan yang ditunjukkan Presiden Trump terhadap Israel dan komitmennya memindahkan kedutaan di masa depan," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN









Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Choirul Aminuddin

Choirul Aminuddin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus