Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji penggerebekan oleh polisi New York terhadap gedung Universitas Columbia yang dipenuhi mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina. Trump mengatakan itu merupakan “hal indah untuk disaksikan”. Ia menyerukan kepada para pejabat untuk mengambil tindakan tegas demi mengatasi protes besar-besaran di seluruh Amerika Serikat.
“New York dikepung tadi malam,” kata Trump kepada para pendukungnya pada rapat umum kampanye di Wisconsin, Rabu, 1 Mei 2024.
Ia memuji polisi yang menahan sekitar 300 pengunjuk rasa di Columbia dan City College of New York. Trump menyebut ratusan orang itu sebagai “orang gila yang mengamuk dan simpatisan Hamas.”
Mahasiswa di seluruh Amerika Serikat sedang melakukan protes besar-besaran untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan agar universitas mereka masing-masing melakukan divestasi dari perusahaan yang memiliki afiliasi militer dengan Israel. Mereka melakukan protes dengan mendirikan tenda-tenda di lingkungan kampus.
Anggota legislatif dari Partai Republik menuding beberapa pengurus universitas atas pengabaian komentar antisemit dan pelecehan. Banyak dari mahasiswa yang mengorganisasi protes mengatakan bahwa mereka melakukan aksi damai dan menolak kekerasan terhadap demonstran pro-Israel. Di sisi lain, mahasiswa Yahudi mengatakan mereka merasa tidak aman di kampus karena adanya seruan antisemit.
“Menurut saya segera hapus perkemahan, kalahkan kelompok radikal dan ambil kembali kampus kita untuk semua mahasiswa normal yang menginginkan tempat yang aman untuk belajar,” kata Trump.
Beberapa anggota fakultas Universitas Columbia mengkritik presiden perguruan tinggi Ivy League tersebut karena telah memanggil polisi New York untuk menekan protes pro-Palestina di kampus.
Pekan lalu, senat universitas bergengsi itu menyetujui resolusi yang menyatakan administrasi kampus telah meremehkan kebebesan akademik dan mengabaikan hak-hak mahasiswa dan dosen dengan menghentikan protes.
Trump berusaha menyalahkan Presiden Demokrat Joe Biden atas gejolak protes yang terjadi di seluruh negeri. Mantan presiden yang mengambil sikap keras terhadap imigrasi itu juga mengkritik rencana pemerintahan Biden untuk merelokasi beberapa pengungsi Palestina yang memiliki ikatan saudara dengan warga negara Amerika ke Negeri Abang Sam.
Pekan lalu, ia menggambarkan protes pro-Palestina didorong oleh “kebencian yang luar biasa”. Menurut Trump, kekerasan yang terjadi pada demonstrasi nasionalis kulit putih pada 2017 oleh beberapa pendukungnya di Charlottesville, Virginia, ketika ia menjabat presiden, adalah kecil dan tidak sebanding dengan protes-protes pro-Palestina sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini