Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dua Rumah Sakit di Gaza Kembali Beroperasi Setelah Perintah Evakuasi Israel

Dua rumah sakit melanjutkan operasinya di Kota Gaza pada Kamis setelah terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel

12 Juli 2024 | 08.00 WIB

Tangkapan layar dari sebuah video menunjukkan para dokter di Rumah Sakit al-Shifa membuat pernyataan pers di antara mayat-mayat setelah korban luka dan tewas dibawa ke sana menyusul serangan Israel di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Gaza, di Kota Gaza, Gaza pada 17 Oktober 2023. aa.com.tr
Perbesar
Tangkapan layar dari sebuah video menunjukkan para dokter di Rumah Sakit al-Shifa membuat pernyataan pers di antara mayat-mayat setelah korban luka dan tewas dibawa ke sana menyusul serangan Israel di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Gaza, di Kota Gaza, Gaza pada 17 Oktober 2023. aa.com.tr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua rumah sakit akan melanjutkan operasinya di Kota Gaza pada Kamis setelah terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel dan adanya perintah evakuasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dan Rumah Sakit Bantuan Umum akan melanjutkan layanannya pada Kamis,” kata kantor layanan media dalam sebuah pernyataan, Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua fasilitas kesehatan tersebut sebelumnya terpaksa menghentikan layanan pada Selasa menyusul perintah evakuasi dari otoritas Israel untuk penduduk Kota Gaza.

Tentara Israel juga melancarkan serangkaian serangan udara di sekitar kedua rumah sakit tersebut, sehingga mustahil bagi mereka untuk memberikan layanan medis kepada pasien.

Pasukan Israel juga dilaporkan dengan sengaja dan sistematis menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bagian dari serangan mematikan yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, serta hampir 88.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan daerah tersebut.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserbu pada 6 Mei.

ANADOLU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus