Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dua Wanita Didakwa Pelanggaran Terorisme di Inggris setelah Unjuk Rasa Pro-Palestina

Dua wanita tersebut mengenakan stiker paralayang yang diasosiasikan sebagai pro-Hamas dalam unjuk rasa pro-Palestina di London.

4 November 2023 | 13.09 WIB

Demonstrasi pro-Palestina  di London, Inggris, 21 Oktober 2023. REUTERS/Hannah McKay
Perbesar
Demonstrasi pro-Palestina di London, Inggris, 21 Oktober 2023. REUTERS/Hannah McKay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua wanita telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah diduga menampilkan gambar pro-Hamas pada demonstrasi di London, kata polisi pada Jumat, 3 November 2023, ketika mereka memperingatkan kemungkinan radikalisasi sebagai akibat dari konflik Hamas Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketegangan meningkat di Inggris dan negara lain sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel bulan lalu dan pembalasan Israel terhadap Gaza, dengan puluhan ribu pengunjuk rasa mengambil bagian dalam unjuk rasa pro-Palestina menuntut pemerintah Inggris menyerukan gencatan senjata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para wanita tersebut diduga mengenakan stiker bergambar paralayang pada sebuah protes di London pada 14 Oktober. Mereka didakwa berdasarkan Undang-Undang Terorisme dan akan hadir di Pengadilan Westminster Magistrates London pada 10 November.

Beberapa pejuang Hamas menggunakan paralayang dalam serangan terhadap Israel dan Hamas dilarang sebagai organisasi teroris di Inggris. Jaksa Penuntut Umum mengatakan gambar-gambar itu "menimbulkan kecurigaan yang masuk akal bahwa mereka adalah pendukung organisasi terlarang, yaitu Hamas."

Dominic Murphy, kepala Komando Kontra Terorisme Kepolisian Metropolitan, mengatakan masyarakat khawatir tentang "beberapa orang menggunakan tabir protes yang sah untuk melakukan kegiatan kriminal atau bahkan teroris."

“Ada peningkatan investigasi kontraterorisme yang berasal langsung dari protes,” katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa peristiwa di luar negeri “dapat menjadi faktor radikalisasi.”

Awal pekan ini Direktur FBI Christopher Wray memperingatkan serangan Hamas terhadap Israel yang mendorong Israel membombardir Gaza akan menjadi ancaman teror paling signifikan terhadap Amerika Serikat sejak kebangkitan ISIS hampir satu dekade lalu.

Kampanye Menentang Antisemitisme pada Jumat mengatakan polisi London belum menerapkan atau menegakkan undang-undang yang ada dengan “ketegasan yang memadai”, dan polisi mengatakan mereka akan proaktif dan menggunakan intervensi yang lebih tajam untuk melakukan penangkapan di tengah kerumunan besar, termasuk menganalisis media sosial dan menggunakan pengenalan wajah retrospektif.

REUTERS



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus