Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dunia Sepekan

25 Mei 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Israel
Misil Amerika Untuk Israel, Heli Buat Arab Saudi

AMERIKA Serikat memastikan menjual ribuan bom dan misil kepada Israel dan sepuluh helikopter Seahawk kepada Arab Saudi. Para pejabat yang dikutip kantor berita AFP pada Rabu pekan lalu mengatakan masing-masing transaksi itu bernilai sekitar US$ 1,9 miliar.

Kesepakatan penjualan senjata itu diberitahukan Departemen Luar Negeri Amerika kepada Kongres. Israel dan Arab Saudi adalah dua sekutu lama Amerika di Timur Tengah yang belakangan secara terbuka menyatakan khawatir terhadap perundingan Amerika dengan Iran mengenai program nuklir negara tersebut.

Kesepakatan dengan Israel antara lain meliputi penjualan 3.000 misil Hellfire dan 250 misil udara-ke-udara jarak menengah. Pemberitahuan kepada Kongres dilakukan setelah koran Hareetz menyebutkan dalam laporannya bahwa Washington akan memperluas bantuan militernya untuk Israel sebagai kompensasi atas kemungkinan terjadinya kesepakatan Amerika dan negara-negara Eropa dengan Iran.

Namun Kementerian Pertahanan Israel membantah adanya keterkaitan antara pembelian senjata itu dan isu Iran atau perjanjian dengan negara-negara Teluk. Transaksi senjata itu, seperti dikutip Arutz Sheva, merupakan "bukti lebih jauh mengenai eratnya hubungan antara Amerika Serikat dan Israel".

Untuk transaksi dengan Israel itu, kontraktor utamanya adalah Boeing, Lockheed Martin, General Dynamics, Ellwood National Forge Company, dan Raytheon Missile Systems. Sedangkan untuk jual-beli dengan Arab Saudi, perusahaan pertahanan yang terlibat adalah Sikorsky Aircraft Corporation dan Lockheed Martin.


Irlandia
Revolusi Perkawinan Sejenis

Jutaan warga negara Irlandia yang berhak memilih berduyun-duyun menuju tempat pemungutan suara pada Jumat pekan lalu. Melalui re-ferendum nasional, mereka memberikan suara untuk memutuskan apakah Irlandia, sebuah negara "sangat Katolik", menyetujui atau menolak perkawinan sesama jenis.

Menurut jajak pendapat, Irlandia akan menjadi negara pertama yang menyetujui perkawinan sesama jenis melalui referendum. Prediksi suara yang setuju antara 53 dan 69 persen. Di antara alasan yang mendasari kemungkinan hasil referendum seperti ini adalah fakta bahwa di Irlandia pasangan sesama jenis sudah bisa berikrar hidup bersama dalam satu seremoni sipil-memang tak sama dengan menikah-sejak 2011. Homoseksual sendiri dianggap bukan kejahatan sejak 1993.

Dalam referendum itu, pemilih ditanya apakah menyetujui atau tidak ketentuan ini ditambahkan dalam konstitusi: "Perkawinan bisa dilakukan menurut hukum oleh dua orang tanpa membedakan jenis kelaminnya."

Suara mayoritas "ya" bakal mengakui Marriage Equality Bill 2015. Undang-undang yang mengatur perkawinan sesama jenis ini disetujui parlemen pada Maret lalu.

Meski Irlandia dikenal sebagai negara Katolik, dalam 30 tahun terakhir telah terjadi perubahan sikap di kalangan penduduknya. Otoritas Gereja Katolik dianggap tak lagi berwibawa karena didera aneka skandal, dari perlakuan tak senonoh sejumlah pastor terhadap anak-anak hingga rezim korup di lingkungan sekolah dan tempat tinggal yang dikelola Gereja. Tentu saja Gereja menghendaki suara "tidak".


Suriah
Isis Kuasai Palmyra

MILISI Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah memasuki reruntuhan kota tua Palmyra. Tapi, menurut sebuah kelompok yang memantau perang di Suriah, Kamis pekan lalu, belum diketahui apakah ada kerusakan peninggalan sejarah di sana, sebagaimana yang terjadi di Irak.

ISIS, yang sejak Juni tahun lalu mendeklarasikan diri sebagai Islamic State (Negara Islam), menggempur kota itu pada Rabu pekan lalu. Menurut Rami Abdulrahman, Kepala Syrian Observatory for Human Rights-organisasi yang bermarkas di Inggris-mereka berhasil menguasai pangkalan udara dan penjara di sana.

Melalui sebuah pernyataan di akun Twitternya, ISIS mengklaim telah menguasai kota sepenuhnya, termasuk instalasi militer. Disebutkan pula dalam postingan itu bahwa pasukan propemerintah yang mengalami kekalahan setelah bertempur sepekan meninggalkan korban tewas di antara anggotanya dalam jumlah besar. Abdulrahman, yang mengaku punya sumber di lapangan, menyebutkan setidaknya 100 tentara propemerintah tewas.

Di Irak, ISIS telah menghancurkan peninggalan sejarah dan berbagai monumen kuno lainnya. Karena itu, ada kekhawatiran mereka akan melakukan hal yang sama di Palmyra, salah satu lokasi warisan dunia terpenting di Timur Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus