Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PERLU waktu tiga hari bagi Mehmet Simsek untuk menyadari keteledoran fatalnya. Wakil Perdana Menteri Turki itu semula lantang mengecam krisis kemanusiaan yang menimpa warga Rohingya. Lewat media sosial Twitter, Simsek mengunggah sebuah cuitan pada 29 Agustus lalu. "There is a massacre against #Rohingya Muslims. Stop turning a blind eye to ethnic cleansing in #Arakan #Myanmar. Int’l community must act now," demikian ditulis Simsek.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo