Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Eks Capres AS Nikki Haley Tulisi Bom Israel yang Akan Dikirim ke Rafah: Habisi Mereka

Mantan dubes AS Nikki Haley menulisi bom yang akan digunakan Israel untuk menyerang Rafah dengan kata-kata 'habisi mereka.'

29 Mei 2024 | 18.51 WIB

Mantan capres AS Nikki Halley menandatangani bom Israel yang akan dijatuhkan di Rafah. Foto/X
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mantan capres AS Nikki Halley menandatangani bom Israel yang akan dijatuhkan di Rafah. Foto/X

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Nikki Haley membubuhkan kata-kata penyemangat bagi Pasukan Pertahanan Israel atau IDF dalam sebuah roket pada Senin, 27 Mei 2024. Saat itu ia berkunjung ke perbatasan Israel-Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Habisi mereka! Amerika selalu (mencintai) Israel,” tulis mantan duta besar PBB di proyektil berdaya ledak tinggi 155 mm yang akan dijatuhkan ke Rafah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gambar Haley menandatangani amunisi dibagikan di media sosial pada hari Selasa oleh Danny Danon, anggota Likud dari Knesset, yang menemani Haley dalam perjalanannya. “Inilah yang ditulis teman saya, mantan duta besar, Nikki Haley hari ini di sebuah peluru saat berkunjung ke pos artileri di perbatasan utara,” kata Dannon. 

Stand for America PAC, komite aksi politik yang mendukung kampanye presiden Nikki Haley pada tahun 2024, mencatat bahwa roket tersebut ditujukan untuk Hamas.

Nikki Haley, 52 tahun, menghibur warga Israel yang terkena dampak serangan kelompok teror pada 7 Oktober 2023. Ia meyakinkan mereka bahwa AS tetap berkomitmen untuk mendukung Negara Yahudi selama kunjungannya di akhir pekan Memorial Day. 

Ia mengatakan pada hari Selasa bahwa dia bertemu dengan salah satu orang yang selamat dari pembantaian Hamas di festival musik Nova, tempat ratusan orang yang bersuka ria dibunuh dan beberapa diculik. “Seperti putri saya, Tali Biner adalah seorang perawat berusia 20-an yang menyukai musik dan teman-temannya,” tulis Nikki Haley di X. “Tapi, hidupnya berubah selamanya di Nova Music Festival.”

“Selama berjam-jam dia bersembunyi, berdoa agar tidak menjadi korban berikutnya, mendengarkan sesama penonton konser memohon belas kasihan saat mereka diperkosa, dimutilasi alat kelaminnya, dan ditembak mati oleh Hamas,” ujarnya. “Ketika dia melarikan diri, dia mencoba merawat korban yang dibantai dan dibiarkan mati perlahan.” 

“Sekarang, dia dengan berani menceritakan kisahnya untuk menjadi saksi bagi ratusan orang yang tidak bisa melakukannya, diperkosa, disiksa, diculik, dan dibunuh hanya karena dia orang Israel.” 

Tekanan internasional terhadap Israel meningkat saat menyerang Rafah, tempat tinggal lebih dari satu juta pengungsi perang sipil.  Pada hari Minggu, serangan udara Israel di Rafah mengakibatkan kematian sedikitnya 45 orang, termasuk beberapa orang yang berlindung di tenda kamp. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin menyebut jatuhnya korban sipil sebagai “kesalahan tragis.” Netanyahu menegaskan bahwa serangan tersebut sedang diselidiki.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus