Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Erdogan: Gempuran Turki ke Afrin Suriah Telah Dimulai

Turki mulai menggempur posisi Kurdi di Afrin, Suriah, dengan senjata berat dan gempuran udara. Turki mengerahkan milisi FSA.

21 Januari 2018 | 08.44 WIB

Turki memobilisasi ribuan milisi FSA dari Provinsi Hatay menuju timur Afrin, Suriah. [AP]
Perbesar
Turki memobilisasi ribuan milisi FSA dari Provinsi Hatay menuju timur Afrin, Suriah. [AP]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, serangan militer dari udara dan darat melawan Kurdi yang menguasai kantong di Afrin, sebelah utara Suriah, telah dimulai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Al Jazeera dalam laporannya menyebutkan, setelah beberapa kali melancarkan tembakan senjata berat, Turki menerbangkan sejumlah jet tempur ke posisi Kurdi Suriah PYD dan YPG di beberapa distrik yang menjadi benteng pertahanan Kurdi, pada Sabtu 20 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendemo membawa gambar pemimpin Kurdi Abdullah Ocalan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) saat aksi menentang serangan Turki terhadap Afrin, di provinsi Hasaka, Suriah, 18 Januari 2018. REUTERS

"Bombardir dengan senjata berat dilakukan oleh unit bersenjata pro-Ankara yang dikenal dengan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) ke wilayah Afrin," tulis kantor berita Turki, Anadolu.

Erdogan, Sabtu, mengatakan, operasi di Afrin akan disusul dengan tekanan ke utara Kota Manbij. "Kawasan ini dikuasai pasukan Kurdi dukungan Amerika Serikat yang diambil alih dari ISIS pada 2016," kata Erdogan.

Kurdi memasukkan Partai Bersatu Demokratik Kurdi Suriah (PYD) dan sayap militernya, YPG, sebagai kelompok teroris di bawah naungan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang berperang melawan Turki sejak dekade lalu.Seorang demonstran Suriah Kurdi melemparkan batu kearah mobil polisi saat terlibat bentrokan di Suruc, Provinsi Sanliurfa, Turki, 22 September 2014. Polisi Tukri terlibat bentrok karena demonstran kurdi menuduh Ankara berpihak pada Negara Islam (IS). REUTERS/Murad Sezer

Amerika Serikat, menurut laporan Al Jazeera, sebelumnya mempersenjatai YPG yang dianggap efektif melawan kelompok bersenjata ISIS di darat.

Presiden Erdogan mengatakan, seluruh kelompok bersenjata Kurdi sama semua. Mereka mengubah nama ataupun tidak, mereka adalah organisasi teror yang harus diperangi oleh Turki. Menurut beberapa laporan, sekitar 8.000-10.000 pemberontak Kurdi berada di Afrin.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus