Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Haiti Jovenel Moise tewas ditembak pasukan bersenjata di rumahnya. Moise tewas dengan 12 luka tembak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hakim Carl Henry Destin, wakil hakim perdamaian Pétion-Ville, mengatakan kepada surat kabar berbahasa Prancis Haiti, Le Nouvelliste, tubuh Moise ditemukan penuh luka tembak akibat senjata kaliber besar dan senjata api 9 mm. "Kami menemukannya berbaring telentang, celana biru, kemeja putih berlumuran darah, mulutnya terbuka, mata kirinya dicungkil," kata Destin, seperti dikutip dari kantor berita Independent, Jumat 9 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Destin melanjutkan, peluru bersarang di dahi, puting, pinggul dan perut. Kantor dan kamar tidur presiden digeledah sedangkan putrinya, Jomarlie Jovenel Moise, bersembunyi di kamar saudara laki-lakinya selama serangan itu.
Pelaku penyerangan juga mengikat seorang anak laki-laki dan pembantu di dalam rumah. Tim komando itu meneriakkan kata operasi DEA. "Banyak kotak peluru 5,56 dan 7,62 mm ditemukan di antara pos jaga hingga di dalam kediaman," kata Destin.
Pelaku menyasar Moise dan istrinya. Kepala Kepolisian Haiti, Léon Charles, mengatakan tiga petugas kepolisian yang diperbantukan di sana turut menjadi sandera pasukan bersenjata tersebut. Mereka dibebaskan setelah terjadi baku tembak antara pelaku penyerangan dengan petugas kepolisian.
Para pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise adalah tim komando bersenjata lengkap yang terdiri dari 26 orang Kolombia dan dua orang Haiti-Amerika, kata pihak berwenang pada Kamis.
Jovenel Moise, 53 tahun, ditembak mati pada Rabu pagi di rumahnya. Pelaku penembakan adalah sekelompok pembunuh asing terlatih.
Dalam konferensi pers Kamis malam, 8 Juli 2021, Leon Charles mengarak 17 pria di depan wartawan. Charles menunjukkan sejumlah paspor Kolombia, ditambah senapan serbu, parang, walkie-talkie dan perkakas termasuk pemotong baut dan palu.
"Orang asing datang ke negara kami untuk membunuh presiden," kata Charles, mencatat ada 26 warga Kolombia dan dua warga Amerika-Haiti.
Dia mengungkapkan bahwa 15 orang Kolombia ditangkap, seperti juga warga Amerika Haiti. Tiga dari penyerang tewas dan delapan masih buron, kata Charles.
Baca: Belasan Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise Sempat Terobos Kedubes Taiwan
INDEPENDENT | REUTERS