Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan Australia akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.

15 Maret 2024 | 12.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan melanjutkan pendanaan untuk badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA), kata Menteri Luar Negeri Penny Wong pada Jumat, 15 Maret 2024. Pengumuman ini datang hampir dua bulan setelah negara tersebut menghentikan pendanaan menyusul tuduhan serius Israel terhadap UNRWA.
 
“Australia akan mencabut penghentian pendanaan sementara untuk UNRWA, menyusul langkah-langkah untuk memperkuat integritas operasi UNRWA,” kata Wong dalam keterangan tertulis, Jumat.
 
Dia berkata Australia telah berkonsultasi dengan UNRWA dan negara-negara donor lainnya untuk memastikan integritas operasi UNRWA, membangun kembali kepercayaan dan memastikan aliran bantuan ke warga Gaza.
 
UNRWA telah menyampaikan rencana aksi bagi para donor termasuk Australia, kata Wong. Rencana tersebut mencakup penguatan pengendalian internal untuk memastikan netralitasnya, termasuk persyaratan staf yang ketat. “Kami melihat ini sebagai proses ketekunan dan kewaspadaan yang berkelanjutan,” ujarnya.
 
Dana yang sebelumnya terhenti sekitar A$ 6 juta atau sekitar R p61 miliar akan segera dicairkan, tambahnya.
 
Berbicara pada konferensi pers, menteri itu mengakui peran penting UNRWA dalam menyalurkan bantuan kepada anak-anak dan keluarga yang kelaparan di Gaza.
 
“Hanya UNRWA yang memiliki infrastruktur untuk menerima dan mendistribusikan bantuan dalam skala yang dibutuhkan saat ini di Gaza. Kami mendesak Israel untuk mengakui mandatnya dan bekerja secara transparan untuk mendukung integritasnya,” kata dia.
 
Australia bersama dengan belasan negara donor telah menangguhkan pendanaan kepada UNRWA pada Januari lalu, setelah Israel menuding 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.
 
Badan investigasi tertinggi di PBB yaitu Kantor Layanan Pengawasan Internal (OIOS) telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut, atas permintaan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sementara, UNRWA telah memecat beberapa stafnya setelah Israel memberi informasi mengenai tuduhan tersebut.
 
Swedia, Kanada dan Uni Eropa (UE) telah melanjutkan pendanaan kepada UNRWA sampai tingkat tertentu. Ketua UE mengatakan pekan lalu bahwa dia sangat optimistis donor lain akan segera melanjutkan pendanaannya. 
 
Wong mengamini hal tersebut dalam keterangan tertulis. “Diharapkan lebih banyak negara yang telah menghentikan (pendanaan) sementara ini akan mengambil pendekatan serupa,” ujarnya.
 
Berbeda dari para sekutunya, Amerika Serikat sedang bersiap untuk membuat penangguhan dana sementara kepada UNRWA menjadi permanen, karena adanya penentangan di Kongres terhadap pendanaan badan tersebut.
 
“Kita harus merencanakan fakta bahwa Kongres akan membuat jeda ini menjadi permanen,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, Selasa, 12 Maret 2024.
 
Amerika Serikat merupakan donor terbesar UNRWA, dengan kontribusi sebesar US$ 300 juta- 400 juta – atau sekitar Rp 4,6 triliun - 6,2 triliun – setiap tahunnya.
 
REUTERS

Pilihan editor: Empat Kandidat Akan Bertarung di Pemilu Rusia, Termasuk Putin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus