Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gempa Turki Hancurkan Rencana Pasangan Muda Ini untuk Menikah

Gempa Turki ikut menghancurkan rencana pasangan muda ini menikah, setelah sang gadis menjadi korban.

9 Februari 2023 | 11.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Yunus Emre Kaya dan tunangannya Gulcin sedang merencanakan untuk menikah pada April mendatang. Namun gempa dahsyat Senin lalu, menghancurkan impian pasangan muda Turki ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gempa besar menghancurkan tempat tinggal Gulcin, dan Kaya tidak pernah bisa menghubunginya sejak petaka Senin dini hari itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kaya akhirnya harus menerima kenyataan tunangannya menjadi korban. Dia pun hanya bisa memberinya pelukan terakhir.

"Saya berencana untuk memberinya pakaian pengantin, tapi sekarang saya akan memakaikan kain kafan," katanya sambil menangis di lantai gedung olah raga di Kahramanmaras, dekat pusat gempa yang menewaskan lebih dari 9.000 orang di Turki selatan.
 
Pekerja tekstil berusia 24 tahun, yang bertemu Gulcin setelah dia menyelesaikan wajib militer tiga tahun lalu kala baru berusia 16 tahun, mengatakan kematian kekasihnya itu membuat dirinya mati rasa.

"Bayangkan seseorang mengikat tangan dan kaki Anda dan Anda tidak bisa bangun. Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada udara," katanya. "Beginilah aku. Aku seperti orang mati berjalan."

Kaya sedang tidur di rumah ketika gempa melanda, menghantam rumahnya "seperti ledakan" tak lama setelah pukul 4 pagi pada hari Senin, 6 Februari 2023. Dia meraih ibunya dan membawanya ke jalan, sebelum berlari selama 10 menit langsung ke rumah Gulcin.

Dia menemukan rumah pacarnya sudah rata tanah. Ada orang di reruntuhan dan jeritan dari mereka yang terjebak di bawahnya. Dia kemudian mengetahui bahwa Gulcin dan saudara perempuannya telah meninggal.

Pasangan itu awalnya berencana untuk menikah September lalu, tetapi menunda tanggalnya karena ayahnya berada di luar negeri.

"Dia berkata: 'Emre, saya merasa kita juga tidak akan bisa melakukan pernikahan kali ini' dan dia merasa sedih," katanya. "Sepertinya dia merasakan apa yang akan terjadi."
 
Satu-satunya harapannya, kata Kaya, adalah baik Gulcin maupun saudara perempuannya tidak merasakan penderitaan apa pun.

"Dan aku hanya mencium kening mereka. Aku membuka (kantong jenazah) dan mencium wajahnya. Tidak ada lagi yang wanginya se-enak ini. Tidak ada bau lain yang seindah ini."

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus