Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Gencatan Senjata Hamas-Israel Semakin Dekat, Begini Bocoran Kesepakatannya

Pembicaraan antara Hamas dan Israel mengenai gencatan senjata untuk mengatur masuknya bantuan ke Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan

21 November 2023 | 14.00 WIB

Seorang pria memegang tanda ketika orang-orang menghadiri demonstrasi anggota keluarga dan pendukung sandera yang ditahan di Gaza setelah mereka diculik dari Israel oleh orang-orang bersenjata Hamas, di Tel Aviv, Israel, 30 Oktober 2023. (Reuters)
Perbesar
Seorang pria memegang tanda ketika orang-orang menghadiri demonstrasi anggota keluarga dan pendukung sandera yang ditahan di Gaza setelah mereka diculik dari Israel oleh orang-orang bersenjata Hamas, di Tel Aviv, Israel, 30 Oktober 2023. (Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pembicaraan yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel mengenai gencatan senjata sementara untuk mengatur masuknya bantuan ke Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan. Hal ini diungkapkan pejabat Hamas Izzat el Reshiq kepada stasiun televisi Qatar al Jazeera pada Selasa 21 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Perjanjian yang diharapkan akan mencakup pembebasan sandera perempuan dan anak-anak Israel dengan imbalan pembebasan anak-anak dan perempuan Palestina di penjara-penjara pendudukan,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rincian gencatan senjata akan diumumkan oleh pejabat Qatar “dalam beberapa jam,” kata el Reshiq.

Meski demikian, El Reshiq juga menuduh Israel berusaha mendikte syarat-syarat perundingan sambil tetap menyerang Gaza untuk “memecahkan perlawanan. Hal ini tidak akan terjadi,” katanya, seraya menambahkan bahwa “perjanjian tersebut akan dapat diterima oleh para pemimpin sayap bersenjata [Hamas].”

Detail dari rencana gencatan senjata antara Israel dan Hamas antara lain: perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban luka ke negara lain untuk mendapatkan perawatan.

Perjanjian ini juga akan mencakup kesepakatan pertukaran tawanan untuk membebaskan perempuan dan anak-anak Palestina di penjara Israel demi perempuan dan anak-anak Israel.

“Kesepakatan ini disetujui oleh seluruh brigade perlawanan Palestina melalui panggilan telepon, karena kita selalu bersatu baik di medan perang maupun dalam pengambilan keputusan politik.”

Bocoran kesepatan ini muncul setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menegaskan pada Selasa bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Israel “sudah dekat.”

“Gerakan ini telah menyampaikan tanggapannya kepada saudara-saudara di Qatar dan para mediator, dan kami sedang mendekati kesepakatan gencatan senjata,” kata Haniyeh di Telegram tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Perlu dicatat bahwa beberapa kerabat sandera Israel yang ditahan oleh Hamas menarik diri dari pertemuan dengan anggota pemerintah Israel pada Senin malam.

Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa “banyak kerabat warga Israel yang disandera oleh Hamas di Gaza menarik diri dari pertemuan dengan anggota pemerintah perang pada Senin, menyatakan kekecewaan ketika diberitahu bahwa tujuan membebaskan para sandera dan menggulingkan Hamas sama pentingnya.

Sejak Israel mulai membom Gaza setelah serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, setidaknya 13.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 9.000 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 30.000 orang lainnya terluka, menurut angka terbaru otoritas Palestina.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit.

Korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200, menurut angka resmi.

Tel Aviv sejauh ini menolak seruan gencatan senjata hingga pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

AL JAZEERA | ANADOLU

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus