Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gereja-gereja di Jerman menuntut pemerintah untuk menghentikan ekspor seluruh senjata ke Arab Saudi. Permintaan itu disampaikan saat berlangsung Konferensi Bersama untuk Gereja dan Pembangunan yang dihadiri umat gereja Protestan dan Katolik. Mereka mempersoalkan keterlibatan Arab Saudi dalam krisis di Yaman.
Baca: Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman
Ketua konferensi Gereja, Martin Dostmann mengkritik Arab Saudi karena memblokade akses ke Yaman dan menghalangi suplai bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda perang itu.
Sejumlah jenazah korban tewas tergeletak di halaman rumah sakit usai serangan udara di Saada, Yaman, 1 November 2017. Serangan udara Arab Saudi menghancurkan sebuah pasar yang berdampingan dengan hotel. REUTERS/Naif Rahma
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Jerman sepakat untuk mengekspor senjata senilai 1 juta euro ke Arab Saudi pada tahun 2013. Ekspor berlangsung dari Januari 2014 hingga April 2017, seperti dikutip dari Middle East Monitor, 19 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesepakatan Jerman dan Arab Saudi ini termasuk juga dengan ekspor kapal patroli dan komponen jet tempur Tornado dan Eurofighter.
Baca: Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
September lalu, Parlemen Eropa kembali memperbarui seruannya untuk melakukan embargo senjata ke Arab Saudi karena Saudi melakukan kekerasan di Yaman.
Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan operasi militer melawan milisi Houthi mulai Maret 2015. Namun, operasi militer koalisi malah menewaskan warga sipil, mengebom sekolah, rumah sakit, pasar, dan tempat tinggal warga. Lembaga pemantau HAM, Human Rights Watch dan 56 LSM telah mendesak dilakukan investigasi independen terhadap pelanggaran HAM di Yaman