Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Larangan negara-negara Barat untuk mengimpor secara langsung berlian dari Rusia mulai berlaku per 1 Januari 2024. Lewat larangan itu, maka berlian dari pertambangan non-industri, proses atau produksinya di Rusia lalu dikirim ke negara anggota G7 dan anggota Uni Eropa, semua itu tidak diperbolehkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seluruh larangan itu adalah tahap pertama dari beberapa larangan yang diberlakukan negara-negara Barat ke Rusia. Pada 1 Maret 2024, larangan tahap kedua akan diberlakukan pada berlian alami Rusia 1 karat yang diproduksi di negara ketiga. Adapun 1 September 2024, impor berlian sintetik Rusia, perhiasan dan jam tangan saku yang diproses di negara ketiga menggunakan berlian dari Rusia seberat 0.5 karat atau lebih, akan dilarang.
Sebelumnya pada September 2023, negara-negara Barat mengutarakan rencana untuk memperkenalkan sebuah mekanisme untuk melacak dan memeriksa batu-batu berharga yang belum diproses agar bisa melacak asal usulnya secara lebih efektif dan mengetahui mana yang melanggar sanksi-sanksi. Sejumlah ahli industri pesimis terkait mekanisme pelacakan ini. Adapun detail sistem pelacakan ini, masih belum dipublikasi.
Saat ini, satu-satunya cara untuk melacak asal-usul berlian dimulai dari rantai suplainya karena sertifikat menerbitkan batu-batu berharga yang masih kasar. Namun ketika batu-batu berharga asal Rusia ini sudah memasuki proses pemotongan dan pemolesan, lalu masuk ke sejumlah pasar dan perdagangan, sangat sulit untuk melacaknya.
“Biasanya badan-badan bea cukai tidak akan bisa melihat dari mana asal berlian satu dan lainnya atau oh ini berlian dari Rusia,” kata Al Cook, CEO de Beers, salah satu perusahaan pertambangan berlian terbesar di dunia pada bulan lalu.
Sementara itu, Moskow sudah memutar perdagangan berliannya ke pasar di Cina, India, Uni Emirat Arab, Armenia dan Belarus. Dalam beberapa bulan terakhir, negara-negara ini mengalami kenaikan impor batu-batu berharga dan batu berhaga yang masih mentah dari Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada bulan lalu memperingatkan larangan seperti itu hanya akan menjadi bumerang bagi negara-negara Barat itu sendiri. Dia juga mencatat, Rusia sudah bersiap menghadapi larangan itu dan punya sejumlah sarana untuk menghindarinya.
Sumber: RT.com