Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

28 April 2024 | 14.49 WIB

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Perbesar
Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hamas merilis video baru pada hari Sabtu yang menunjukkan dua sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober di Israel selatan. Video tersebut serupa dengan video penyanderaan sebelumnya yang dipublikasikan oleh kelompok Islam itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kedua pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Keith Siegel, 64, dan Omri Miran, 47, berbicara satu per satu di depan latar belakang yang kosong. Mereka mengirimkan cinta mereka kepada keluarga mereka dan meminta untuk dibebaskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Miran disandera dari rumahnya di komunitas Nahal Oz di depan istri dan dua putrinya yang masih kecil selama pembunuhan massal Hamas yang memicu perang di Gaza. Siegel, yang merupakan warga negara ganda AS, ditawan bersama istrinya dari kota perbatasan lain. Dia kemudian dibebaskan selama gencatan senjata singkat di bulan November.

Video dipublikasikan pada hari raya Paskah, ketika orang-orang Yahudi secara tradisional merayakan kisah alkitabiah tentang kebebasan dari perbudakan di Mesir.

Pada satu titik Siegel menangis ketika dia menceritakan perayaan liburan bersama keluarganya tahun lalu dan mengungkapkan harapannya bahwa mereka akan bersatu kembali.

Dalam video tersebut, Siegel, memohon kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk merundingkan kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas. Ini adalah video pertama Siegel yang dirilis sejak dia diculik oleh Hamas bersama istrinya dari rumah mereka di Kibbutz Kfar Aza pada 7 Oktober.

Belum jelas kapan video itu direkam. Para sandera mengatakan mereka tidak dapat merayakan hari raya Paskah Yahudi, yang berakhir Selasa. Miran berkata, “Saya telah berada di sini selama 202 hari, ujarnya. Kantor Perdana Menteri Israel menolak berkomentar.

Ini adalah video penyanderaan kedua yang dirilis Hamas dalam beberapa hari terakhir. Pada hari Rabu, kelompok teror tersebut merilis video sandera Israel-Amerika  Hersh Goldberg-Polin, yang diculik dari festival musik Nova pada 7 Oktober.

Dalam video tak bertanggal, Goldberg-Polin terlihat dengan sebagian lengan kirinya hilang beberapa inci di atas tangannya. Video itu dirilis Sabtu oleh Markas Besar Forum Keluarga Sandera.

Forum penyanderaan menyebut bahwa Siegel dan Miran terbukti masih hidup. Mereka mendesak pemerintah Israel melakukan segalanya untuk menyetujui kesepakatan pengembalian semua sandera sebelum Hari Kemerdekaan (14 Mei). 

Sekitar 250 warga Israel dan orang asing disandera selama serangan Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut penghitungan Israel, dalam serangan tunggal paling mematikan dalam sejarah Israel.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan ke Gaza, berjanji untuk menghancurkan Hamas dan membawa pulang para sandera. Serangan tersebut sejauh ini telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

REUTERS | CNN 

Pilihan editor: Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus