Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEOUL - Pertemuan kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jongun, ada kemungkinan berlangsung di Hanoi, ibu kota Vietnam. Surat kabar Korea Selatan, Munhwa Ilbo, melaporkan, pejabat Departemen Luar Negeri Amerika barubaru ini bertemu beberapa kali dengan rekanrekan Korea Utara di Hanoi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Munhwa Ilbo, mengutip sumbersumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya di Seoul dan Washington, melaporkan para pejabat Amerika dan Korea Utara di Hanoi berdiskusi untuk menyesuaikan jadwal Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vietnam merupakan sekutu lama Korea Utara yang juga memiliki hubungan baik dengan Amerika. Menurut surat kabar itu, Korea Utara mempertahankan kantor diplomatik di Vietnam yang memiliki makna simbolis dari negara komunis yang telah mereformasi ekonominya tersebut.
KTT pertama Presiden Trump dan pemimpin Kim berlangsung di Singapura pada 12 Juni tahun lalu. Keduanya bersepakat mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea. Kelanjutan pertemuan untuk mencapai denuklirisasi terhenti lantaran Washington dan Pyongyang masingmasing meminta untuk bertindak terlebih dulu.
KTT kedua mungkin membahas masalah keamanan global setelah Kim dalam pidato tahunan pada tahun baru menekan Trump. Korea Utara mengancam Amerika agar mengambil jalan alternatif jika negara itu tidak melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Pyongyang.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar Amerika di Seoul belum berkomentar perihal rencana pertemuan tersebut. Meski begitu, pada Ahad lalu, Trump mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa Amerika Serikat dan Korea Utara sedang menegosiasikan lokasi untuk KTT kedua. Trump menegaskan, sanksi terhadap Pyongyang tetap diberlakukan sampai diperoleh lebih banyak kemajuan.
Adapun Kim, dalam pidato tahun baru yang disiarkan secara nasional, mengatakan bersedia bertemu lagi dengan Trump demi denuklirisasi Semenanjung Korea. Namun, dia meminta adanya "jalan alternatif" jika sanksi dan tekanan Amerika terhadap Pyongyang terus berlanjut. REUTERS | AL JAZEERA | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo