Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Hasil Pemilu Turki Menunjukkan Erdogan Dominan di Wilayah Korban Gempa

Erdogan menang putaran pertama pemilu Turki karena para pemilih di wilayah gempa mengharapkan janjinya untuk membangun kembali rumah mereka.

17 Mei 2023 | 08.35 WIB

Ayse Kekec, seorang penyintas gempa yang tinggal di tenda bersama putranya, berdiri di depan tenda mereka dengan poster Presiden Turki Erdogan di atasnya, di Kahramanmaras, Turki 11 Mei 2023. REUTERS/Issam Abdallah
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ayse Kekec, seorang penyintas gempa yang tinggal di tenda bersama putranya, berdiri di depan tenda mereka dengan poster Presiden Turki Erdogan di atasnya, di Kahramanmaras, Turki 11 Mei 2023. REUTERS/Issam Abdallah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai AK Presiden Turki Tayyip Erdogan keluar sebagai pemenang dalam pemilu Turki, Minggu, di 10 dari 11 provinsi yang dilanda gempa Februari. Analis mengatakan sumpahnya untuk membangun kembali kota-kota yang hancur telah meyakinkan pemilih di tempat yang sebagian besar merupakan kubu AKP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penampilan kuat partai yang berkuasa, menentang ekspektasi awal pada Februari bahwa gempa akan merusak dukungannya, juga didorong oleh keraguan tentang kemampuan oposisi untuk memenuhi ekspektasi pemilih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara nasional, AKP yang berakar Islam memenangkan mayoritas parlemen baru dengan mitra aliansinya, sementara Erdogan, 69, memimpin dengan nyaman dalam pemilihan presiden menjelang putaran kedua dengan saingan utamanya pada 28 Mei.

Gempa Turki yang dahsyat pada 6 Februari menewaskan lebih dari 50.000 orang dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal, kehancuran di 11 provinsi dari Adana dekat pantai Mediterania hingga Diyarbakir di tenggara yang sebagian besar penduduknya Kurdi.

Terlepas dari banyaknya korban jiwa dan luka-luka serta migrasi massal sesudahnya, partisipasi pemilih masih sangat tinggi di wilayah tersebut, antara 85-89% di sebagian besar 11 provinsi dan di atas 80% di provinsi lainnya. Rata-rata nasional adalah 88,9%.

Banyak orang Turki yang melarikan diri dari wilayah itu kembali memilih.

Pemilih Kurdi di wilayah tersebut sangat mendukung saingan utama Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, dalam pemilihan presiden, tetapi presiden masih unggul dalam pemungutan suara di delapan provinsi yang terkena dampak.

Kilicdaroglu, 74, unggul di dua provinsi dan di provinsi yang paling terpukul Hatay, mereka masing-masing mendapat 48% dukungan, dengan pemimpin oposisi sedikit di depan.

Kemarahan

Para pengkritik dan penyintas gempa bumi menyatakan kemarahan atas lambannya tanggapan gempa bumi awal oleh pemerintahan Erdogan dan lemahnya penegakan aturan pembangunan - kegagalan yang mereka katakan menelan korban jiwa.

Tetapi puluhan orang yang berbicara dengan Reuters segera setelah gempa berterima kasih atas bantuan pemerintah dan pasukan keamanan, meski juga mengeluh bahwa mereka datang terlambat. Wawancara saat itu memberikan sedikit bukti bahwa masalah tersebut akan mengubah cara orang memilih.

Ibrahim Kadir Demir, yang kehilangan putri dan cucu-cucunya dalam gempa bumi, mengatakan ia merasa bahagia dengan pelayanan pemerintah, sambil menambahkan: "Saya berharap presiden kita menang langsung (di putaran pertama)."

Takdir Allah

Seorang pendukung oposisi, Aslihan Cengiz, mengatakan dia mengharapkan reaksi lebih besar yang merugikan AKP di provinsi asalnya Hatay - yang paling parah terkena dampak gempa - tetapi menambahkan bahwa basis elektoralnya yang lebih saleh mungkin membantunya.

"(Para pemilih AKP) mengatakan gempa bumi adalah takdir Allah,” kata Cengiz, yang juga mengatakan distrik-distrik Hatay yang memilih AKP tidak terlalu hancur dibandingkan wilayah-wilayah yang cenderung mendukung oposisi.

AKP Erdogan telah memprioritaskan pembangunan selama masa 20 tahun kekuasaan mereka dan ini membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pengamat dari lembaga survei, Mehmet Ali Kulat, mengatakan aliansi oposisi gagal meyakinkan banyak pemilih dan mereka pada akhirnya menaruh kepercayaan pada pemerintah untuk memperbaiki keadaan mereka.

"Para penyintas gempa bumi mengkritik pemerintah secara serius dalam jajak pendapat dan mereka mengatakan tidak akan memilihnya. Tetapi orang-orang ini juga mencari jawaban atas pertanyaan siapa ‘yang akan membangun kembali rumah saya, siapa yang akan membangun kembali tempat kerja saya?” kata Kulat.

“Mereka melihat bahwa Erdogan yang bisa melakukannya. Ini adalah salah satu faktor paling penting,” tambahnya.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus