Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77, KJRI Sydney mengadakan layanan Eazy Passport. Sebanyak 1.225 permohonan bisa terlayani di bawah layanan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Konsul Jenderal KJRI, Verdi Kurnia Buana, dalam pertemuan dengan para WNI di sela sela kegiatan EAZY Passport (EP) seri ke-3 pada Sabtu, 20 Agustus 2022, mengatakan pelayanan WNI tersebut dilaksanakan seiring dengan relaksasi kebijakan Pemerintah Australia terkait pembatasan sosial dan paska dibuka-kembalinya perbatasan antar negara. Dengan begitu, permintaan pelayanan kekonsuleran membludak.
Pelayanan WNI tersebut mencakup perlindungan WNI, pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian. Meski berbagai upaya dilakukan namun sampai Agustus 2022 sudah terdaftar sekitar 3.150 pemohon yang booking antrian permohonan paspor yang terjadwal hingga Desember 2022.
Untuk mengurai antrian tersebut, KJRI Sydney akhirnya mengagas EAZY Passport (EP) pada hari libur. KJRI juga melakukan sosialisasi Lapor Diri guna mengajak WNI melakukan lapor diri di Portal Peduli WNI. Ini adalah bentuk pendataan WNI di luar negeri guna melindungi WNI sekaligus melindungi hak pilih WNI menjelang Pemilu 2024.
Atase Imigrasi KJRI Sydney, Abdul Majid, PhD, mengatakan bahwa tingginya permintaan pelayanan paspor menjadikan kegiatan pelayanan paspor kepada WNI di wilayah akreditasi menjadi prioritas.
“Kuota layanan Paspor pada KJRI Sydney yang semula 17 per hari pada bulan Juni 2022, telah ditingkatkan menjadi sejumlah 40 per-hari pada Agustus 2022,” ujar Majid.
Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77, KJRI mengadakan layanan Eazy Passport sebanyak lima kali guna meningkatkan pelayanan sebanyak 1.225 permohonan di luar layanan harian. Sumber: dukomen KJRI
Dengan layanan kekonsuleran tambahan di hari libur, diharapkan dapat melayani 1.225 pemohon sehingga mengurai panjangnya waktu antrian permohonan Paspor pada KJRI Sydney. Majid menambahkan, Standar Pelayanan Dokumen Perjalanan RI melalui proses Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM), mengharuskan aplikan datang langsung secara fisik untuk pengambilan foto dan biometrik.Walhasil, KJRI juga harus mengikuti seluruh tahapan SIMKIM yang baku untuk memastikan aspek keamanan dan integritas dari Dokumen Negara.
Mayoritas pemohon memberikan apresiasi serta merasa terbantu dengan dibukanya layanan tambahan pada akhir pekan tersebut, mengingat sebagian pemohon kesulitan untuk datang ke KJRI pada hari kerja serta terbatasnya kuota layanan paspor harian sehingga antrian untuk mendapat jadwal layanan paspor menjadi cukup panjang.
Sehubungan dengan tingginya permintaan permohonan paspor, menimbulkan adanya keluhan WNI yang berada di luar Sydney dan wilayah sekitarnya. Sehubungan dengan itu, KJRI Sydney pun memohon maaf belum dapat melakukan layanan jemput bola kekonsuleran/keimigrasian di wilayah kerja Adelaide, Brisbane, Gold Coast dan Sunshine Coast. Sebab saat ini masih memprioritaskan WNI yang berkunjung ke KJRI Sydney.
“Pelayanan jemput bola belum bisa dilakukan karena tingginya permohonan layanan paspor sejak dibukanya perbatasan,” tutur Verdi.
Verdi mengatakan, kondisi yang sama juga dialami banyak perwakilan asing lainnya di Sydney dan Perwakilan RI lainnya di Australia serta Perwakilan RI di manca negara yang memiliki banyak WNI.
Vedi mengatakan bahwa WNI merupakan duta bangsa dan cermin bangsa Indonesia di luar negeri. Konjen Vedi mengimbau seluruh WNI untuk selalu mematuhi ketentuan yang berlaku, baik dari ketentuan Pemerintah Australia dapat memantau sosial media maupun website KJRI Sydney untuk mendapatkan informasi penting dan terkini, khususnya terkait dengan perkembangan situasi di Australia dan informasi pelayanan kekonsuleran.
Wilayah kerja KJRI Sydney meliputi tiga negara bagian di Australia yakni New South Wales, Queensland, dan South Australia (setara dengan setengah benua Australia dari sisi luas wilayah). Berdasarkan database KJRI, pada Februari 2022 tercatat sebanyak 41.440 jiwa WNI dan diperkirakan jumlah total keseluruhan WNI pada tahun akhir 2022 mencapai 45,000 jiwa.
Adapun jumlah WNI yang berada di wilayah kerja KJRI Sydney lebih dari setengah jumlah WNI di Australia yang pada Juni 2021 tercatat 78.095 orang. Dari segi ekonomi, New South Wales dan Queensland adalah negara bagian peringkat pertama dan ketiga di Australia dalam share of National Economy.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.