Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - UEA dan Mesir telah mengirimkan pakaian untuk Hari Raya Idul Fitri kepada keluarga-keluarga yang menjadi korban perang di Gaza. Mereka merayakan lebaran di tengah perang dengan Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Pertahanan pada hari Senin, 8 April 2024, mengatakan bahwa pasokan tambahan tersebut diterjunkan melalui udara ke Jalur Gaza utara oleh empat pesawat yang juga membawa 82 ton makanan dan bantuan kemanusiaan. Ini adalah penerjunan udara ke-28 yang dilakukan dalam operasi gabungan antara pasukan UEA dan Mesir. Sebanyak 1.647 ton bantuan penting kini telah disalurkan melalui udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Paket Idul Fitri, yang mencakup sepatu, mainan, dan permen, didistribusikan dengan tujuan meringankan penderitaan rakyat Palestina, kata kementerian itu melalui media sosial.
Kementerian tersebut mengatakan pada Senin malam bahwa sebuah pesawat Emirat yang membawa 4.000 paket Idul Fitri telah tiba di Bandara Al Arish di Mesir sebelum pengiriman ke Gaza. Bantuan kemanusiaan akan terus berlanjut sepanjang periode Idul Fitri.
Liburan Idul Fitri menandai akhir Ramadan dan biasanya merupakan momen yang menggembirakan. Saat Idul Fitri, teman dan keluarga berkumpul.
Namun tahun ini, Idul Fitri akan diwarnai dengan konflik dan ancaman kelaparan bagi masyarakat Palestina.
Operasi pengiriman bantuan itu merupakan bagian dari Gallant Knight 3 yang diluncurkan pada November 2023 oleh Presiden Sheikh Mohamed untuk mendukung warga sipil Palestina di Gaza.
Uni Emirat Arab telah menawarkan bantuan keuangan dan kemanusiaan yang penting sejak perang pecah pada 7 Oktober.
Lebih dari 1.200 warga Palestina ditampung di Kota Kemanusiaan Emirates di Abu Dhabi. Banyak dari mereka menerima perawatan medis penting, di bawah upaya kemanusiaan yang berkelanjutan dari UEA.
Jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 33.200 orang, dengan 75.933 orang terluka, menurut angka terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut.
ARAB NEWS
Pilihan editor: Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional