Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Iklan Operasi Plastik di China Dikritik Media Partai Komunis, Bikin Cemas

Media milik Partai Komunis China mengkritik iklan operasi plastik dan iklan kecantikan lainnya karena dinilai berlebihan.

14 September 2021 | 18.54 WIB

Ryu Han-na berpose untuk foto sebelum menjalani operasi plastik hidung di WooAhIn Klinik Bedah Plastik di Seoul, Korea Selatan, 17 Desember 2020. [REUTERS / Kim Hong-Ji]
Perbesar
Ryu Han-na berpose untuk foto sebelum menjalani operasi plastik hidung di WooAhIn Klinik Bedah Plastik di Seoul, Korea Selatan, 17 Desember 2020. [REUTERS / Kim Hong-Ji]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar People's Daily China mengkritik iklan kecantikan yang mendorong orang untuk menjalani operasi plastik, prosedur dan perawatan. Iklan ini dinilai berlebihan dan membuat klaim palsu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Poster layanan kecantikan bertebaran di mana-mana mulai dari halte bus, kereta bawah tanah hingga situs web sosial dan platform konten. "Iklan juga dipasang di film dan acara di televisi. Iklan kecantikan medis sangat banyak," tulis People's Daily China, surat kabar resmi Partai Komunis yang dipublikasikan di situsnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

People's Daily mengatakan beberapa iklan mengaitkan ketampanan dengan kualitas tinggi, ketekunan dan sukses. Operasi plastik juga disebut mampu mengubah takdir seseorang dan mendistorsi persepsi estetika.

Kritik terhadap industri kecantikan terjadi saat pemerintah China sedang mengontrol berbagai hal mulai dari pendidikan hingga properti. Selama bertahun-tahun sektor ini mengalami pertumbuhan tak terkendali.

Pada Agustus, regulator pasar China menyusun pedoman untuk mengatur praktik periklanan di sektor estetika medis. Iklan kerap memicu kecemasan di masyarakat terhadap penampilan mereka.

Permintaan untuk operasi plastik atau perawatan estetika medis meningkat pesat di China dalam beberapa tahun terakhir. Permintaan yang paling banyak terutama mengubah mata menjadi lebih lebar dan hidung lebih mancung.

Namun industri kosmetik tak mengingatkan konsumennya akan efek samping dari bedah plastik. Pada Juli, seorang influencer berusia 33 tahun meninggal karena komplikasi setelah gagal menjalani operasi sedot lemak.

Pasar operasi plastik di China cukup besar. Tahun depan diperkiraan akan tumbuh menjadi 300 miliar yuan atau sekitar US$ 46,54 miliar, menurut kantor berita Xinhua.

Baca: Topan Chanthu Mengancam China, Sekolah dan Penerbangan Ditutup

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus