Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fase ketiga imuniasai polio di Gaza yang seharusnya dimulai pada Sabtu, 2 November 2024, mengalami keterlambatan. WHO mengumumkan keterlambatan ini pada Jumat, 1 November 2024, gara-gara pengeboman oleh Israel, pengungsian massal dan kurangnya akses.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kampanye imunisasi polio di Gaza dimulai pada 1 September 2024 setelah WHO pada Agustus 2024, mengkonfirmasi ada seorang bayi lumpuh sebagian akibat virus polio tipe 2. Itu adalah kasus pertama di Gaza sejak 25 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jeda kemanusiaan sebelumnya telah disepakati, namun WHO dan UNICEF mengatakan area yang masuk dalam kesepakatan jeda kemanusiaan secara substansial berkurang dari September 2024 sehingga sekarang hanya meliputi wilayah Gaza City.
Fase akhir kampanye bebas polio di Gaza ditujukan untuk memberikan vaksin polio dosis kedua pada sekitar 119 ribu anak-anak di bawah 10 tahun di utara Gaza. Vaksin polio yang diberikan jenis oral tipe 2 (nOPV2). Akan tetapi, untuk mencapai target ini sekarang tidak mungkin karena masalah akses.
Badan urusan sipil militer Israel untuk Palestina, COGAT, mengklaim pihaknya telah membantu berkoordinasi untuk terselenggaranya kampanye bebas polio selama tiga hari dan kalau sudah selesai akan ada evaluasi untuk memutuskan apakah kampanye bebas polio akan dilanjutkan atau tidak.
“Koordinasi ini akan memastikan kalau warga Gaza cukup aman menuju pusat-pusat perawatan kesehatan, di mana imuniasi vaksin polio diberikan,” demikian keterangan COGAT.
Pada beberapa kesempatan, angkatan bersenjata Israel menghentikan kendaraan PBB yang membawa vaksin polio dan bahan bakar di tengah serangan mematikan mereka di Jalur Gaza. Pada Agustus 2024, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari untuk memungkinkan imunisasi vaksin polio pada 640 ribu anak.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak telah tewas serta lebih dari 95.400 terluka
Serangan Israel telah mendesak hampir seluruh populasi warga Gaza mengungsi. Gaza pun kini tengah di blokade yang mengakibatkan kurangnya makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Pengadilan Internasional.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini