Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Inggris Janji Akan Terus Dukung Ukraina

Inggris memiliki ketahanan strategis untuk mendukung Ukraina sampai perang dengan Rusia dimenangkan

4 Oktober 2022 | 14.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris memiliki ketahanan strategis untuk mendukung Ukraina sampai perang dengan Rusia dimenangkan. Optimisme ini diungkap Menteri Luar Negeri Inggris James Claverly pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inggris telah menjadi salah satu pendukung Ukraina paling vokal. Negara itu mengirimkan ribuan senjata anti-tank, ratusan rudal, dan kendaraan tempur lapis baja serta melatih tentara Ukraina.

Seorang pria berjalan di dekat sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, 17 April 2022. Rusia mengklaim telah menguasai kota ini sejak menggencarkan serangan ke wilayah timur Ukraina. REUTERS/Alexander Ermochenko

Dalam pidatonya di konferensi Partai Konservatif yang berkuasa, rencananya Cleverly akan mengatakan bahwa Inggris bukanlah komentator terhadap peristiwa dunia, tetapi pemain di lapangan. Cleverly percaya bahwa penyerang tidak dapat menyerang negara tetangga mereka dengan impunitas.

"Inilah sebabnya kami berdiri bahu-membahu dengan warga Ukraina pemberani, yang membela tanah air mereka, dan Inggris memiliki daya tahan strategis untuk melihat mereka lolos ke kemenangan," kata Cleverly.

Cleverly meyakinkan Inggris akan mendukung Ukraina sampai perang ini dimenangkan (Ukraina). Inggris akan mendukung Ukraina sampai kedaulatan mereka dipulihkan.

Kami tidak akan pernah mengakui pencaplokan Luhansk, Donetsk, Kherson, Zaporizhzhia, atau Krimea. Mereka adalah Ukraina. Ketika Ukraina telah memenangkan perang ini, maka kami akan mendukung mereka saat mereka membangun kembali rumah, ekonomi, dan masyarakat mereka," kata Cleverly.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.  

 

REUTERS | NESA AQILA

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.          

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus