Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Izin yang diterbitkan Pemerintah Inggris terhadap ekspor senjata ke Israel telah mengalami penurunan sejak meletupnya perang Gaza. Jumlah izin yang diberikan London untuk penjualan peralatan militer pada sekutunya anjlok sampai lebih dari 95 persen atau terendah dalam 13 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angka ini berdasarkan informasi yang diberikan sumber dari pemerintah kepada Reuters dan data dari departemen Business and Trade's Export Control unit. Angka ini juga memperlihatkan kondisi yang berseberangan, di mana Amerika Serikat dan Jerman meningkatkan penjualan senjata ke Israel sejak dimulainya perang Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam periode 7 Oktober dan 31 Desember 2023, nilai izin yang disetujui Inggris turun menjadi GBP859.381 (Rp17 miliar). Angka ini terendah dibanding periode 7 Oktober dan 31 Desember pada 2010.
Pada periode yang sama 2022, London menyetujui penjualan senjata ke Israel hingga senilai GBP20 juta (Rp418 miliar). Penjualan itu termasuk amunisi kecil dan sejumlah komponen untuk jet tempur. Sedangkan pada periode 2017, pemerintah Inggris menyetujui penjualan senjata ke Israel sampai GBP185 juta (Rp3,8 triliun) termasuk penjualan komponen-komponen untuk tank dan rudal. Angka penjualan senjata tertinggi ke Israel yang bisa diakses publik terjadi pada 2008.
Tidak seperti Amerika Serikat, Inggris tidak memberikan senjata secara langsung ke Israel, namun dengan cara menerbitkan izin kepada perusahaan-perusahaan untuk menjual senjata dengan masukan dari sejumlah pengacara apakah mereka sudah memenuhi hukum internasional atau tidak.
Setelah perang Gaza meletup, banyak dari izin yang diterbitkan adalah untuk barang-barang dalam daftar ‘untuk penggunaan komersial’ atau non-mematikan seperti rompi anti-peluru, helm militer atau kendaraan-kendaraan all-wheel dengan perlindungan rudal balistik.
Department for Business and Trade adalah lembaga yang bertanggung jawab menerbitkan izin ekspor. Otoritas itu menolak berkomentar perihal ini. Sedangkan kantor Kedutaan Besar Israel di London juga tidak mau berkomentar mengenai ini.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Siapa yang Harus Disalahkan atas Penundaan Gencatan Senjata, Hamas atau Israel?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini