Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ini Alasan Menteri Luar Negeri RI Belum Kunjungi Palestina

Kementerian Luar Negeri mengungkap alasan mengapa menteri luar negeri Indonesia hingga saat ini belum pernah mengunjungi Palestina.

22 Juli 2024 | 20.30 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membeberkan alasan mengapa menteri luar negeri Indonesia belum pernah kunjungan kerja ke Palestina, termasuk Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang belakangan ini aktif berdiplomasi untuk hak-hak Palestina di berbagai tingkat internasional.
 
Menurut kementerian tersebut, menlu RI sudah beberapa kali mencoba lawatan kerja ke sana tetapi selalu tidak mendapat izin. Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di Kemlu, mengatakan keinginan untuk kunjungan kerja ke Palestina itu selalu ada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sekadar informasi, sudah beberapa kali menteri luar negeri Indonesia mencoba, tetapi selalu tidak mendapat izin,” kata Abdul Kadir dalam acara jumpa pers di kantor Kemlu, Jakarta Pusat pada Senin, 22 Juli 2024.
 
Ia menjelaskan, sejauh ini menlu RI belum berkesempatan bertandang ke Palestina karena siapa pun yang memasuki Palestina dari wilayah Tepi Barat termasuk Yerusalem harus mengantongi izin dari Israel. Palestina tidak memiliki bandar udara yang dapat memudahkan perjalanan ke sana. Bandara Internasional Yasser Arafat (sebelumnya Bandara Internasional Gaza), yang berlokasi dekat Mesir dan diresmikan pada 1998, dihancurkan oleh Israel saat Intifada Kedua pada 2001. 
 
Rute termudah untuk diambil jika ingin mengunjungi Palestina adalah dengan terbang ke Israel atau Mesir yang berbatasan dengan Palestina, lalu menempuh jalur darat ke Gaza atau Yerusalem. Sedangkan untuk memasuki Palestina melalui kedua titik tersebut membutuhkan lampu hijau dari pihak berwenang Israel.
 
“Tentunya kami mau kunjungan kerja ke sana, tapi tentu saja tidak mudah. Selain tidak mendapat izin, kami juga tidak mau mengajukan permintaan kecuali yang memberikan adalah Palestina sendiri. Tapi kan Palestina tidak memiliki otoritas sama sekali,” tutur Abdul Kadir.
 
Sedangkan L. Amrih Jinangkung, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional di Kemlu, mengatakan pihaknya tidak bisa berbicara atas nama Menlu Retno tentang rencana kunjungan apa pun. Namun sepengetahuannya, Retno itu belum memiliki rencana berkunjung ke Palestina.
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilihan editor: Netanyahu: Israel Tetap Sekutu AS Siapa Pun Presidennya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus