Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara tentang harapannya untuk pemerintah RI selanjutnya dan usulan perdamaian Prabowo Subianto.

2 Juli 2024 | 20.15 WIB

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A
Perbesar
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyampaikan harapannya untuk pemerintah Indonesia selanjutnya ihwal dukungan bagi negaranya, yang masih menghadapi invasi Rusia sejak 24 Februari 2022. Meski menyebutnya sebagai isu sensitif, dubes itu tetap menyebutkan apa saja hal-hal yang ia harapkan dari pemerintahan presiden terpilih RI periode 2024 – 2029 Prabowo Subianto.

“Ini pertanyaan sensitif. Menurut saya Pak Prabowo adalah politikus yang sangat berpengalaman. Dia orang yang sangat bijaksana, dan dia tahu apa yang harus dilakukan,” kata Hamianin saat ditemui wartawan di bilangan Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024.
 
Ia melanjutkan, “Harapan kami tidak terlalu jauh. Harapan kami mengenai Ukraina pada umumnya, mengenai dunia dan urusan global, akan sangat terbatas. Ini sangat sederhana. Perdamaian, keadilan, pembangunan bersama, kemakmuran bersama.”
 
Prabowo yang kini masih menjabat menteri pertahanan pernah menyampaikan usulan perdamaian untuk Ukraina di sebuah forum internasional tahun lalu. Berbicara di acara Shangri-La Dialogue di Singapura pada 3 Juni 2023, Prabowo mengumumkan empat butir usulannya.
 
Gencatan senjata di titik-titik konflik, penarikan mundur pasukan kedua pihak sejauh 15 km untuk menciptakan zona demiliterisasi, pengutusan pasukan pemantau perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan penyelenggaraan referendum oleh PBB di wilayah-wilayah yang dia sebut sebagai “daerah sengketa”. 
 
Demikian proposal yang menggegerkan media nasional dan menuai sejumlah kritik, hingga mendapat penolakan dari Ukraina secara langsung. Di sisi lain, Rusia menyambutnya dengan baik.
 
Setelah terakhir bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di forum yang sama setahun kemudian – Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura – pada Sabtu, 1 Juni 2024, ia mengaku usulannya masih belum diterima Ukraina. Ia bercerita kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahwa dirinya menawarkan jasa-jasa Indonesia untuk membantu mewujudkan perdamaian Ukraina dengan Rusia.
 
“Dalam pembicaraan, saya terus berusaha meyakinkan Zelensky, menawarkan jasa-jasa baik kita, apakah Indonesia bisa membantu untuk mendorong ke arah gencatan senjata,” kata Prabowo kepada wartawan, usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024.
 
Kendati begitu, kata Prabowo, Zelensky belum menyetujui usulan-usulan yang dia ajukan. “Tapi akan berusaha terus,” kata dia.
 
Hamianin menolak untuk kembali mempermasalahkan isi proposal tersebut. Justru, ia memuji langkah Prabowo yang menurutnya telah membuka dialog tentang Ukraina dengan proposalnya itu.
 
“Kami tidak menilai efektivitas usulan hanya berdasarkan pidato lima menit, karena yang dilakukan Pak Prabowo tahun lalu adalah memberi usulan untuk berdiskusi. Dia menciptakan platform-nya sendiri untuk berdiskusi,” katanya.
 
Ia  berujar, Prabowo “satu-satunya” pejabat tinggi pemerintah yang menyinggung isu agresi Rusia di Ukraina. “Saya sangat berterima kasih padanya. Dan saya mengungkapkan hal ini kepadanya ketika dia kembali dari Shangri-La tahun lalu,” ucapnya.
 
Pada akhirnya, kata Hamianin, ia hanya mengharapkan negara-negara hidup dengan damai, berkembang hingga mencapai kemakmuran, dan memberi kesempatan lebih baik bagi warga negara untuk hidup di masyarakat yang adil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pilihan Editor:
 
NABIILA AZZAHRA A. | RIRI RAHAYU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus