Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Iran Adakan Pembicaraan Nuklir dengan AS Lewat Oman

Iran sedang melakukan pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat lewat Oman, menurut penjabat menteri luar negeri Iran.

11 Juli 2024 | 20.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Iran masih melakukan perundingan nuklir secara tidak langsung dengan Amerika Serikat melalui Oman, menurut surat kabar Iran Etemad pada Kamis, 11 Juli 2024, mengutip pernyataan Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani.

“Pembicaraan tidak langsung sedang dilakukan melalui Oman namun proses negosiasi bersifat rahasia dan rinciannya tidak dapat diceritakan kembali,” kata Bagheri Kani.
 
Komentar ini menyusul pernyataan dari Gedung Putih bahwa Amerika Serikat belum siap untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran di bawah presiden yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian.
 
Pezeshkian adalah seorang politikus reformis yang mewakili Tabriz di parlemen, juga mantan menteri kesehatan dan ahli bedah jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampanye presiden terpilih ini berfokus pada perlunya Iran terlibat dengan Barat dalam isu nuklir, juga untuk mendapatkan keringanan sanksi dan memperbaiki kondisi perekonomian negara serta menjauh dari jurang perang regional.
 
Ia memenangkan pemilihan presiden putaran kedua Iran pada 5 Juli lalu dengan perolehan 53,66 persen suara. Pemerintahan barunya, yang ke-14 setelah kemenangan Revolusi Islam pada 1979, akan menjabat selama empat tahun mendatang.
 
Pezeshkian mengatakan ia akan menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), kesepakatan nuklir Iran bersama negara-negara Barat anggota P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan Uni Eropa (UE), yang dicetuskan pada 2015. 
 
Namun, kebijakan luar negeri di Iran pada akhirnya ditentukan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang berperan sebagai kepala negara serta otoritas politik dan agama tertinggi di Iran, menduduki posisi di atas presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khamenei memperingatkan bulan lalu sebelum pemilu bahwa “orang yang berpikir bahwa tidak ada yang bisa dilakukan tanpa bantuan Amerika tidak akan mengelola negara dengan baik.”
 
Ketika ditanya apakah Amerika Serikat siap untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran di bawah presiden baru, Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional John Kirby mengatakan, “Tidak. Kami tidak dalam posisi bersedia kembali ke meja perundingan dengan Iran hanya berdasarkan fakta bahwa mereka telah memilih presiden baru.”
 
Alasannya, kata Kirby, adalah karena Iran masih mendukung kelompok Hamas, Hizbullah, dan Houthi, yang merupakan bagian dari Poros Perlawanan yang didukung oleh Iran. Selain itu, Iran masih memasok pesawat tak berawak atau drone dan teknologi drone kepada Rusia dalam perangnya di Ukraina, katanya.
 
Kirby berujar Amerika Serikat akan melihat apa yang ingin dilakukan Pezeshkian sebagai presiden, “tapi sayangnya kami tidak mengharapkan adanya perubahan dalam perilaku Iran.”

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus