Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

28 April 2024 | 15.00 WIB

Sejumlah imigran melintasi pagar pembatas saat memasuki area Channel Tunnel, terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan antara Inggris dan Prancis di Calais, Prancis, 29 Juli 2015. Lebih dari 2.000 imigran ilegal melakukan aksi berbahaya dengan mencoba memasuki Inggris dari Perancis melalui Channel Tunnel. REUTERS/Pascal Rossignol
Perbesar
Sejumlah imigran melintasi pagar pembatas saat memasuki area Channel Tunnel, terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan antara Inggris dan Prancis di Calais, Prancis, 29 Juli 2015. Lebih dari 2.000 imigran ilegal melakukan aksi berbahaya dengan mencoba memasuki Inggris dari Perancis melalui Channel Tunnel. REUTERS/Pascal Rossignol

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin mengklaim migran yang mengungsi ke negaranya mengalami peningkatan semenjak Inggris meloloskan RUU yang mengizinkan imigran ilegal di deportasi ke Rwanda. Lolosnya RUU ini, telah berdampak ke Irlandia saat para migran ketakutan tinggal di Inggris sehingga masuk ke Irlandia untuk mendapatkan suaka di sini, setelahnya mereka akan ke negara-negara Uni Eropa sehingga tak perlu di deportasi ke Rwanda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebelumnya pada awal pekan ini parlemen Inggris meloloskan RUU yang dinamai Safety of Rwanda. Pemerintah Inggris sudah mengunci kesepakatan dengan Rwanda pada April 2022, di mana ilegal migran akan dikirim ke Rwanda sembari klaim-klaim suaka mereka diproses. Akan tetapi, pengadilan HAM Eropa (ECHR) melakukan intervensi dengan memblok gelombang deportasi pertama dua bulan lalu. Sedangkan Mahkamah Agung Inggris pada November 2023 lalu memutuskan langkah itu tidak punya dasar hukum.       

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada awal pekan ini, Menteri Kehakiman Irlandia Helen McEntee mengungkap lebih dari 80 persen permohonan suaka di Irlandia masuk dari Irlandia Utara. Sejumlah pos-pos pemeriksaan di Irlandia Utara pada 1998 dihapuskan lewat sebuah kesepakatan bernama Good Friday Agreement demi mengakhiri kekerasan sekte selama berpuluh tahun atau yang di wilayah Inggris dikenal The Troubles. Sekarang ini, para pencari suaka yang masuk Inggris secara ielgal bisa keluar-masuk dengan bebas lewat pintu perbatasan ini 

Menurut Martin, Inggris diharapkan bisa meloloskan RUU yang dikenal bisa mengubah beban imigran ilegal ke Irlandia. Sebab Irlandia dalam beberapa tahun terakhir sudah mengalami gelombang kenaikan imigran. Sejak 2022, Irlandia sudah menampung lebih dari 100 ribu pengungsi Ukraina dan lebih dari 13 ribu pengungsi dari negara lain yang setiap tahun menyorongkan permohonan suaka ke Irlandia. 

Menurut Badan Perlindungan Internasional Irlandia, imigran dari Nigeria pada tahun lalu yang mengajukan suaka sebanyak 15 persen. Jumlah itu adalah yang terbanyak. Di susul dengan Aljazair, Afghanistan, Somalia dan Georgia.      


 
Sumber: RT.com 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus