Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Senin 30 April 2018, ibu kota Afganistan, Kabul, diguncang dua bom sekaligus. Bom yang menargetkan markas badan intelijen Afganistan juga menewaskan 9 jurnalis dari 29 korban jiwa. ISIS menyatakan teror bom dilakukan oleh anggotanya. Ini adalah teror kesekian kali ISIS di tanah Afganistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip dari Associated Press dan Aljazeera, dalam beberapa tahun terakhir kelompok militan yang menyatakan diri berafiliasi dengan kelompok ISIS meneror kawasan vital Afganistan. Kelompok ISIS Afganistan ini menyebut diri mereka dari Provinsi Khorasan, kawasan di Asia Tengah yang masuk dalam teritori Afganistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemimpin ISIS Afganistan Dipastikan Tewas
Siapa ISIS di Afganistan?
Seperti halnya Taliban, ISIS Afganistan berkeinginan menjatuhkan pemerintahan dukungan AS dan membentuk pemerintahan Islam. Namun berbeda dengan Taliban yang menyerang pos militer dan pejabat pemerintah, serangan ISIS secara masif manargetkan warga sipil seperti minoritas Syiah Hazara. Kelompok ISIS ini dilacak pada tahun 2014 saat AS dan NATO memperluas operasi militer di Afganistan.
Awalnya kelompok ISIS Khorasan terdiri dari Taliban Pakistan yang terusir dari perbatasan saat serangan militer pemerintah Pakistan. ISIS Afganistan menguasai wilayah timur di Provinsi Nangarhar, yang berbatasan dengan Pakistan. Tidak diketahui jumlah anggota pasti ISIS di Afganistan, namun diperkirakan sekitar 3.000 hingga 5.000 anggota.
Tujuan ISIS di Afganistan?
Militan ISIS di Afganistan juga termasuk loyalis Abu Bakr al-Baghdadi, yang memimpin ISIS di Irak dan Suriah. Mereka memiliki cita-cita yang sama yakni mendirikan kekhalifahan Islam di dunia. Pandangan anti-Syiah juga melekat di kelompok ini. Penganut Syiah Afganistan sendiri sekitar 15 persen dari 35 juta total populasi Afganistan, dan ISIS kerap kali meneror kelompok minoritas Syiah.
ISIS Afganistan mendapat dukungan dari kaum radikal dan faksi pejuang Sunni, dimana Sunni menjadi mayoritas di Afganistan. Sementara Taliban menyerang sekaligus mengurus dan memiliki pemerintahan versi mereka sendiri, ISIS menyerang warga sipil. Di lain pihak Taliban terdiri dari anggota asli Afganistan sementara ISIS terdiri dari berbagai warga negara luar Afganistan.
Apa Hubungan ISIS dengan Taliban?
ISIS dan Taliban memiliki kesamaan, sama-sama mengusir NATO dan AS dari tanah Afganistan untuk menerapkan pemerintahan berdasarkan peraturan Islam. Mereka memiliki kesamaan taktik, kepemimpinan, dan ideologi.
Namun Taliban menolak klaim al-Baghdadi yang ingin membangun kekhalifahan muslim di seluruh Dunia. Taliban juga memiliki kehendak membangun perdamaian di Afganistan, yang ditolak oleh ISIS.
Taliban lebih mengukur perjuangan mereka untuk mencapai rekonsiliasi daripada perang tak berkesudahan. Taliban memiliki slogan "bertempur untuk kemerdekaan Afganistan" dan tidak berkeinginan menyerang AS dan Rusia secara langsung. Namun ISIS di lain pihak menyerukan pertempuran melawan Amerika Serikat, kapanpun dan dimanapun.
Beberapa kali Taliban dan ISIS terlibat pertempuran kecil di Provinsi Nangarhar. Rusia dan negara-negara sekitar menganggap Taliban sebagai tameng penyebaran ISIS di wilayah perbatasan.