Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Israel Kaji Alternatif selain Hamas untuk Perintah Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel mengatakan Israel sedang mengkaji alternatif selain Hamas untuk memerintah Jalur Gaza.

3 Juni 2024 | 11.45 WIB

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Pentagon di Washington, AS, 26 Maret 2024. Reuters
Perbesar
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Pentagon di Washington, AS, 26 Maret 2024. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Israel tidak akan menerima kelompok Palestina Hamas untuk terus memerintah Jalur Gaza selama kedua pihak menjalani proses meredakan pertempuran, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Ahad, 2 Mei 2024. Ia menegaskan pemerintah Israel sedang mempertimbangkan alternatif selain Hamas untuk memerintah wilayah tersebut.

“Sementara kami melakukan tindakan militer yang penting, lembaga pertahanan secara bersamaan mempertimbangkan alternatif pemerintahan selain Hamas,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh Reuters.
 
Ia melanjutkan, “Kami akan mengisolasi wilayah (di Gaza), menyingkirkan agen Hamas dari wilayah tersebut dan memperkenalkan kekuatan yang memungkinkan terbentuknya pemerintahan alternatif – sebuah alternatif yang mengancam Hamas.”
 
Anggota kabinet perang Israel itu tidak memerinci alternatif apa saja yang Israel pertimbangkan selain Hamas.
 
Hamas yang didukung Iran telah memerintah Gaza sejak 2007, setahun setelah kelompok itu memenangkan pemilu parlemen di Palestina dan menyusul perang saudara singkat dengan pasukan keamanan dari Otoritas Palestina (PA) yang didukung negara-negara Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PA yang dikendalikan partai Fatah memerintah sebagian wilayah Tepi Barat berdasarkan ketentuan Perjanjian Oslo dengan Israel.
 
Kabinet perang Israel diperkirakan mengadakan pertemuan pada Ahad, media Israel melaporkan, setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mempresentasikan kerangka kesepakatan untuk meredakan pertempuran di Gaza. 
 
Hamas untuk sementara menyambut baik inisiatif tersebut, namun tidak memberikan indikasi bahwa mereka akan mundur atau secara sukarela menurunkan senjata. Sementara itu, Israel menerima kerangka kerja tersebut meski menggambarkannya sebagai “bukan kesepakatan yang bagus”.
 
Dalam sebuah pernyataan, Gallant mengatakan bahwa operasi militer Israel bersamaan dengan penciptaan alternatif pemerintahan di Gaza akan memungkinkan penghapusan otoritas Hamas dan pemulangan sandera Israel.
 
“Kami tidak akan menerima kekuasaan Hamas di Gaza pada tahap apa pun dalam proses apa pun yang bertujuan mengakhiri perang,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus