Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Regulator telekomunikasi Israel memperpanjang larangan operasi Al Jazeera pada Ahad, 9 Juni 2024. Hal ini setelah kabinet Israel mengklaim bahwa siaran media Qatar yang pro-Palestina menimbulkan ancaman terhadap keamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengadilan Tel Aviv pekan lalu menguatkan larangan awal selama 35 hari terhadap operasi Al Jazeera di Israel, yang diberlakukan oleh pemerintah atas dasar keamanan nasional. Larangan tersebut telah berakhir pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam keputusan terpisah mengenai petisi Al Jazeera yang menentang penutupan tersebut, Mahkamah Agung Israel menggambarkan tindakan penutupan terhadap saluran penyiaran itu sebagai “preseden”,
Al Jazeera mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka tidak menghasut kekerasan atau terorisme, dan larangan tersebut tidak proporsional, menurut dokumen pengadilan.
Media tersebut telah banyak mengkritik operasi militer Israel di Gaza dan menyampaikan bahwa pihaknya berencana mengajukan banding atas perpanjangan larangan terbaru tersebut.
Siaran Al Jazeera pada perusahaan kabel dan satelit serta akses ke situs webnya akan tetap diblokir, kata Kementerian Komunikasi Israel.
“Kami tidak akan membiarkan saluran teroris Al Jazeera mengudara dari Israel dan membahayakan pejuang kami,” kata Menlu Shlomo Karhi.
Ia menambahkan bahwa undang-undang tersebut memberi wewenang kepadanya sebagai menteri komunikasi untuk mengambil tindakan semacam itu terhadap lembaga penyiaran asing.
“Mengingat seriusnya kerusakan keamanan negara, saya yakin perintah penutupan juga akan diperpanjang di masa depan,” katanya.
Hakim Shai Yaniv mengatakan dia telah diberikan bukti, yang tidak dia sebutkan secara spesifik, tentang hubungan erat dan lama antara Hamas dan Al Jazeera, dan menuduh saluran tersebut mempromosikan tujuan Hamas.
Al Jazeera mengatakan mereka “menolak semua klaim, alasan dan tuduhan menteri”.
Sebelumhnya, pihak berwenang Israel menggerebek sebuah kamar hotel di Yerusalem yang digunakan oleh Al Jazeera sebagai kantornya pada 5 Mei dan mengatakan mereka menutup operasi tersebut selama perang Gaza.
REUTERS