Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Otoritas Israel pada Senin, 1 April 2024, setuju untuk mempertimbangkan kekhawatiran Amerika Serikat soal rencana menyerang Rafah. Kata sepakat itu dituangkan dalam sebuah pernyataan bersama usai rapat online dengan otoritas Amerika Serikat, yang juga mendiskusikan alternatif cara memberantas Hamas di selatan Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rapat online tersebut berlangsung sekitar 2,5 jam yang diikuti oleh pucuk pimpinan Israel dan Amerika Serikat, di mana rapat follow-up akan berlanjut pada awal pekan depan. Belum ada tanda-tanda tim negosiator dari Amerika Serikat dan Israel mencapai kesepakatan soal Rafah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Israel agar jangan menyerang Rafah demi menghindari lebih banyak korban sipil warga Palestina di Gaza. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan sudah lebih dari 32 ribu orang tewas dalam perang Gaza. Otoritas di Amerika Serikat khawatir krisis kemanusiaan di Gaza bisa semakin buruk sehingga mendorong Israel agar lebih banyak bertindakan dalam menyasar Hamas tanpa melakukan serangan darat besar-besaran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya bersumpah tidak akan goyah untuk tetap menyerang Rafah karena sudah bertekad ingin menumpas Hamas yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober 2023 di wilayah selatan Israel. Serangan itu diklaim menewaskan 1.200 orang.
Dalam pernyataan bersama, otoritas Israel dan Amerika Serikat telah melakukan kontak perihal Rafah dan sepakat punya tujuan yang sama, yakni mengalahkan Hamas. Dalam rapat online tersebut, otoritas Amerika Serikat dipimpin penasehat keamanan Amerika Serikat Jake Sullivan dan wakilnya Jon Finer. Kedua negara sepakat melindungi warga sipil di Rafah.
“Amerika Serikat mengutarakan kekhawatiran terhadap kondisi di Rafah. Sedangkan Israel setuju untuk mempertimbangkan kekhawatiran ini dan membahasnya dengan para ahli,” demikian bunyi pernyataan bersama
Sumber; Reuters
Pilihan editor: AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini