Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Janji Hamas: Tak Ada Kesepakatan tanpa Israel Angkat Kaki dari Jalur Gaza

Hamas mengatakan bahwa setiap kesepakatan harus merupakan akhir dari agresi dan penarikan penuh Israel dari seluruh Gaza.

6 September 2024 | 01.05 WIB

Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya, memimpin doa bersama denga warga Palestina saat melakukan salat tarawih jelang hari pertama bulan Ramadan di tenda kamp protes dekat perbatasan Gaza-Israel, 16 Mei 2018. AP
Perbesar
Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya, memimpin doa bersama denga warga Palestina saat melakukan salat tarawih jelang hari pertama bulan Ramadan di tenda kamp protes dekat perbatasan Gaza-Israel, 16 Mei 2018. AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan yang dicapai setelah proposal Presiden AS Joe Biden dan keputusan Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, seorang anggota Biro Politik kelompok itu, mengatakan pada Kamis, 5 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Gerakan ini tidak membutuhkan dokumen atau proposal baru dari pihak mana pun," kata al-Hayya. "Penjajah harus dipaksa untuk memenuhi komitmennya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menekankan bahwa setiap kesepakatan harus merupakan akhir dari agresi dan penarikan penuh Israel dari Gaza, termasuk Koridor Philadelphia dan penyeberangan Rafah.

Selain itu, hal itu harus memastikan kembalinya para pengungsi ke rumah mereka tanpa hambatan tanpa "inspeksi," bersama dengan pemberian bantuan kemanusiaan, dan rekonstruksi Jalur Gaza, yang mengarah pada kesepakatan pertukaran tawanan, lanjutnya.

Al-Hayya menolak "kembali ke titik awal (dalam perundingan) atau terjebak dalam sebuah siklus," yang akan melayani tujuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pejabat senior Hamas tersebut mendesak pemerintah AS untuk meninggalkan "bias buta" yang mendukung pendudukan Israel dan "dukungan tanpa syarat untuk pemerintah fasis Israel".

Menurut al-Hayya, kepemimpinan Hamas, bersama dengan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya, telah mulai berkomunikasi dengan para mediator dan negara-negara di seluruh dunia untuk mengklarifikasi keadaan negosiasi dan penguluran dan penghindaran "Israel".

Akhirnya, al-Hayya berjanji kepada Perlawanan dan rakyat Palestina bahwa gerakan ini akan tetap teguh di meja perundingan "untuk memenuhi [aspirasi] rakyat kami," memuji keberanian dan kemauan Perlawanan.

Dia juga menekankan bahwa Hamas tidak akan membiarkan kesepakatan apa pun yang "melegitimasi kehadiran Israel di bagian mana pun di Gaza atau gagal menjamin hak-hak" rakyat Palestina.

AL MAYADEEN

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus