Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Jepang Perketat Sanksi ke Rusia

Mengingat situasi sekitar Ukraina dan untuk berkontribusi pada upaya internasional dalam mengamankan perdamaian, Jepang pun memperketat sanksi.

27 Januari 2023 | 14.30 WIB

Foto udara yang menunjukkan bangunan apartemen yang hancur akibat serangan Rusia di Borodyanka, Ukraina, 3 Maret 2022. Sejak meluncurkan operasi militer pada 24 Februari 2022, Rusia telah memborbardir sejumlah kota di Ukraina. REUTERS/Maksim Levin
Perbesar
Foto udara yang menunjukkan bangunan apartemen yang hancur akibat serangan Rusia di Borodyanka, Ukraina, 3 Maret 2022. Sejak meluncurkan operasi militer pada 24 Februari 2022, Rusia telah memborbardir sejumlah kota di Ukraina. REUTERS/Maksim Levin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang memperketat sanksi terhadap Rusia menyusul gelombang serangan terbaru rudal di Ukraina. Tokyo menambahkan jenis barang tertentu ke daftar larangan ekspor, termasuk bahan peledak, dan membekukan aset pejabat serta entitas Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mengingat situasi sekitar Ukraina dan untuk berkontribusi pada upaya internasional dalam mengamankan perdamaian, Jepang akan menerapkan larangan ekspor sejalan dengan negara-negara besar lainnya," kata Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri dalam rilisnya, Jumat, 27 Januari 2023.

Di antara sanksi baru Jepang ke Rusia adalah larangan pengiriman barang ke 49 organisasi di Rusia mulai 3 Februari 2023. Barang itu dipercaya dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan militer Moskow.

Sanksi akan mencakup produk mulai dari meriam air, peralatan eksplorasi gas dan peralatan semikonduktor, vaksin, peralatan pemeriksaan sinar-X, bahan peledak dan robot.

Keputusan diambil Tokyo setelah Rusia melancarkan serangan rudal di Ukraina yang menewaskan sedikitnya 11 orang pada Kamis, 26 Januari 2023. Moskow bereaksi keras menyusul janji Jerman dan Amerika Serikat untuk memasok tank yang dapat membantu Ukraina melawan serangan baru Rusia.

Jepang juga akan membekukan aset tiga entitas dan 22 individu di Rusia, termasuk perusahaan pesawat JSC Irkut Corp. Korporasi itu merupakan pembuat rudal darat-ke-udara MMZ Avangard.

Tokyo rencananya memasukan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Mikhail Mizintsev dan Menteri Kehakiman Konstantin Chuychenko ke dalam daftar hitamnya. Mereka, bersama dengan 14 pro-Moskow, merupakan individu yang dianggap ada sangkut-paut dengan pencaplokan wilayah tenggara Ukraina.

Jepang bagian dari kelompok negara industri maju (G7) dan merupakan salah satu pendukung utama Ukraina melawan invasi Rusia. Moskow meluncurkan operasi militer khusus pada Februari 2022, dengan alasan masalah keamanan.

REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus