Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Jepang Tinjau Kembali Keputusan Menangguhkan Pendanaan ke UNRWA

Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan negaranya sedang meninjau kembali keputusan untuk menangguhkan pendanaan kepada UNRWA.

19 Maret 2024 | 20.45 WIB

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Perbesar
Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang sedang meninjau kembali keputusan untuk menangguhkan pendanaan kepada badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).Saat ini, ada beberapa negara yang melanjutkan pendanaan ke UNRWA, seperti Swedia, Kanada, Australia dan Uni Eropa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya memahami setiap negara memiliki situasi dan pertimbangannya masing-masing. Jepang juga sedang mendiskusikan dan meninjau respons kami terhadap situasi ini dengan sangat mendesak,” kata Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa pada Senin, 18 Maret 2024, di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.

Jepang bersama belasan negara donor lainnya telah menangguhkan pendanaan kepada UNRWA pada Januari lalu, setelah Israel menuding ada 12 orang dari total 13 ribu staf UNRWA di Gaza diduga terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.
 
Badan investigasi tertinggi di PBB yaitu Kantor Layanan Pengawasan Internal (OIOS) telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut, atas permintaan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sementara, UNRWA telah memecat beberapa stafnya setelah Israel memberi informasi mengenai tuduhan tersebut.
 
Kamikawa mengatakan Jepang memiliki “pemahaman mendalam” mengenai apa yang terjadi di Jalur Gaza. Jepang untuk sementara menghentikan pendanaannya ke UNRWA. Namun saat yang sama, Jepang tetap menyediakan bahan-bahan bantuan termasuk makanan, obat-obatan dan kebutuhan hidup lainnya melalui organisasi internasional lainnya sehingga barang-barang tersebut dapat sampai ke tangan masyarakat di Gaza. 
 
Bantuan kemanusiaan senilai AS$32 juta (Rp503 miliar) sedang berada dalam antrean untuk menjangkau orang-orang di Gaza, tambahnya.
 
Sehubungan dengan dimulainya kembali pendanaan untuk UNRWA, Kamikawa mengatakan Jepang telah melakukan komunikasi yang erat dengan PBB, UNRWA dan negara-negara terkait lainnya melalui “berbagai saluran”.
 
“Kami bertukar pandangan dan pendapat, dan pada saat yang sama, PBB sedang melakukan penyelidikan bersama dengan pihak ketiga, dan proses verifikasi sedang berlangsung,” katanya, seraya menambahkan Jepang sedang menunggu laporan sementara mengenai penemuan tersebut.
 
Kamikawa bertemu dengan Guterres di markas PBB sebelum menghadiri pertemuan tingkat menteri di Dewan Keamanan PBB. Keduanya membahas situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, penyelidikan PBB dan verifikasi independen UNRWA, dan upaya UNRWA untuk memperkuat sistem mereka.
 
“Kami berharap situasi di Gaza akan membaik secepatnya, dan kami ingin menanggapi krisis kemanusiaan ini dengan secepatnya,” tambahnya.
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


ANADOLU

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus