Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat, 29 Maret 2024, mengungkap pihaknya menyadari sakit hati yang dirasakan oleh banyak warga Amerika Serikat keturunan Arab karena Washington memilih mendukung Israel dan serangan militernya. Keputusan Washington ini membuat umat Muslim di Amerika Serikat, para aktivis anti-perang dan warga Amerika Serikat keturunan Arab, marah serta kecewa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Banyak umat Muslim dan keturunan Arab di Amerika Serikat mendesak Biden agar menyerukan gencatan senjata permanen. Mereka juga meminta Washington berhenti menjual senjata ke Israel dan mengambil langkah-langkah untuk lebih luas melindungi nyawa warga sipil karena saat ini sudah terjadi krisis kemanusiaan di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita juga harus berhenti sejenak merenungkan penderitaan yang dirasakan oleh banyak komunitas Arab-Amerika terhadap perang Gaza," kata Biden, yang juga mengklaim ikut hancur atas penderitaan warga Gaza.
Beberapa jam sebelulm Biden menyampaikan pernyataan itu, Washington Post mewartakan Pemerintah Amerika Serikat beberapa hari lalu telah menanda-tangani jual-beli bom dan sejumlah jet tempur ke Israel bernilai miliaran dolar. Israel telah menjadi negara yang paling banyak menerima bantuan luar negeri dari Amerika Serikat. Negeri Abang Sam itu, berulang kali menjatuhkan veto untuk gencatan senjata di Gaza sebelum akhirnya memilih abstain pada akhir Maret 2024 lalu.
Unjuk rasa menuntut gencatan senjata di Gaza banyak terjadi di sejumlah kota di Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk protes di dekat bandara, di luar Gedung Putih dan aksi jalan di Washington. Demonstran biasanya merecoki kampanye Presiden Biden, acara pidato-pidatonya, dan acara penggalangan dana yang adakan Biden.
Mereka yang berunjuk rasa meminta Biden memenuhi tuntutan atau bisa kehilangan dukungan mereka dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada November 2024 mendatang. Sejumlah pengamat menilai warga Amerika keturunan Arab dan umat Muslim Amerika diprediksi tidak akan memberi suara pada mantan Presiden Donald Trump dalam pemilu nanti. Mereka mungkin memilih tidak akan mengikuti pemilu setelah pada pemilu 2020 lalu mendukung Biden.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: ICJ Perintahkan Israel untuk Akhiri Kelaparan di Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini