Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet keamanan Israel mengizinkan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memutuskan "cara dan waktu" menanggapi serangan roket Hizbullah di Dataran Tinggi Golan. Akibat serangan roket Hizbullah, sebanyak 12 remaja dan anak-anak yang sedang bermain bola tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. Ini adalah serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak serangan kelompok militan Palestina Hamas pada tanggal 7 Oktober memicu perang di Gaza. Konflik tersebut telah menyebar ke beberapa front dan berisiko meluas menjadi konflik regional yang lebih luas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Israel telah bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Hizbullah di Lebanon. Jet-jet tempur Israel menyerang sasaran-sasaran di Lebanon selatan pada hari Minggu siang.
Setelah pertemuan berakhir, kantor Netanyahu mengatakan kabinet memberi wewenang kepada Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan untuk memutuskan cara dan waktu untuk membalas roket Hizbullah.
Gedung Putih pada hari Minggu juga menyalahkan Hizbullah atas serangan Majdal Shams. "Serangan ini dilakukan oleh Hizbullah Lebanon. Itu adalah roket mereka, dan diluncurkan dari wilayah yang mereka kuasai," katanya dalam sebuah pernyataan.
Wakil Presiden AS Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, mengatakan melalui penasihat keamanan nasionalnya bahwa dukungannya terhadap keamanan Israel sangat kuat.
AS mengatakan Washington telah berdiskusi dengan mitranya dari Israel dan Lebanon sejak serangan mengerikan hari Sabtu. AS berupaya menyelesaikan masalah ini melalui solusi diplomatik.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington tidak menginginkan eskalasi konflik lebih lanjut. Sementara Inggris menyatakan kekhawatirannya atas eskalasi lebih lanjut.
Di lapangan, ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakaman di desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan. Wilayah ini direbut dari Suriah oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar negara.
REUTERS
Pilihan editor: Negara Mana Saja yang Pernah Dilarang Berpartisipasi dalam Olimpiade?