Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kapal Nelayan Filipina Ditabrak Kapal Tanker di Laut Cina Selatan, Tiga Tewas

Penjaga pantai Filipina mengatakan kapal nelayan bertabrakan dengan kapal berbendera Kepulauan Marshall di Laut Cina Selatan.

4 Oktober 2023 | 11.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga pantai Filipina pada Rabu, 3 Oktober 2023 mengatakan sebuah kapal yang bertabrakan dengan kapal nelayan Filipina di Laut Cina Selatan adalah sebuah kapal tanker minyak yang terdaftar di bawah bendera Kepulauan Marshall.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka menggambarkan insiden Senin yang menewaskan tiga nelayan sebagai "tabrakan yang tidak disengaja" dan mengatakan bahwa mereka akan menjangkau kapal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Presiden Ferdinand Marcos Jr, Rabu, di platform media sosial X, menyatakan Filipina sedang menyelidiki insiden maritim untuk mencari tahu apa yang menewaskan tiga nelayan Filipina dalam insiden tabrakan yang menenggelamkan kapal mereka di Laut Cina Selatan.

“Kami meyakinkan para korban, keluarga mereka, dan semua orang bahwa kami akan mengerahkan segala upaya untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas insiden maritim yang malang ini,” kata Marcos Jr.

Tiga nelayan Filipina tewas setelah kapal penangkap ikan mereka ditabrak oleh kapal komersial asing tak dikenal saat melintasi Laut Cina Selatan, kata Penjaga Pantai Filipina (PCG) pada Rabu.

Insiden itu terjadi pada Senin ketika kapal tersebut sedang transit 157 km barat laut Scarborough Shoal yang disengketakan, kata institusi tersebut dalam sebuah pernyataan. Sebelas awak kapal selamat saat kapal tenggelam.

Ketegangan di sekitar perairan tersebut baru-baru ini berkobar setelah Filipina mengatakan pihaknya telah menghilangkan penghalang bola sepanjang 300 meter yang dipasang oleh penjaga pantai Cina di dekat Scarborough Shoal, tempat penangkapan ikan utama dan salah satu fitur maritim yang paling diperebutkan di Asia.

Beting strategis tersebut, yang namanya diambil dari nama kapal kargo Inggris yang kandas di sana pada abad ke-18, berada di zona ekonomi eksklusif Filipina namun direbut pada 2012 oleh Cina, yang terus mempertahankan keberadaan kapal penjaga pantai dan kapal pukat ikan di sana sejak saat itu.

Cina telah menolak versi Filipina mengenai tindakan yang dilakukan mengenai penghalang tersebut, sementara Amerika Serikat memberikan dukungan kepada Manila dan berjanji untuk menghormati komitmen perjanjiannya untuk membela sekutu perjanjiannya jika diserang.

Penjaga pantai Filipina tidak merinci insiden tersebut atau memberikan rincian kapal yang dikatakan telah menabrak awak kapal Filipina.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus