Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka memperingati HUT ASEAN ke-56, ASEAN Brussels Committee (ABC) yang terdiri atas 10 Kedutaan Besar negara-negara anggota ASEAN ditambah Kedutaan Besar Timor Leste di Brussel pada 7 Oktober 2023 mengadakan ASEAN Family Day 2023. Ini merupakan acara ASEAN Family Day yang kedua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KBRI Brussel dalam keterangan tertulis menjelaskan acara ASEAN Family Day 2023 diselenggarakan di kantor pelayanan kekonsuleran KBRI Brussel, Avenue de Tervuren 294. Kegiatan ASEAN Family Day tahun ini, dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya dari masing-masing negara anggota ASEAN.
Dalam acara tersebut, Indonesia menampilkan Tari Saman yang dibawakan Dharma Wanita Persatuan KBRI Brussel, sedangkan perwakilan negara ASEAN lainnya di antaranya menampilkan seni tradisionalnya masing-masing seperti Thingyan (Myanmar), Tinikling (Filipina), dan Fon Dok Mai (Laos). Disajikan juga beragam kuliner khas Asia Tenggara seperti sate ayam, nasi lemak, hingga pad thai, serta permainan tradisional seperti Kuti-kuti, Micado, Chapteh, hingga sunda manda. Para Duta Besar negara-negara ASEAN antusias untuk mengikuti perlombaaan makan kerupuk dan balap kelereng dalam suasana kekeluargaan.
ASEAN Family Day merupakan acara tahunan hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar negara-negara anggota ASEAN yang ada di Brussel. Perhelatan ASEAN Family Day tahun ini special karena untuk pertama kalinya Timor Leste ikut berpartisipasi pada kegiatan itu.
Selain untuk memperingati HUT ASEAN, kegiatan ASEAN Family Day juga merupakan wadah bagi korps diplomatik dan diaspora negara-negara ASEAN di Belgia untuk mempererat persaudaraan dan kekeluargaan, sesuai dengan motto ASEAN ‘One Vision, One Identity, One Community’. Penyelenggaraan ASEAN Day 2023 juga dihadiri oleh perwakilan dari Komisi Eropa, Parlemen Eropa, Institusi Uni Eropa lainnya.
Organisasi ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Lima negara pendiri yang terlibat dalam pembentukan ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kelima negara tersebut kemudian menandatangani Deklarasi Bangkok.
Pembentukan ASEAN dilatarbelakangi oleh keinginan kuat para pendiri untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. Keadaan kawasan pada era 1960-an yang penuh dengan risiko konflik seperti perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar, serta konflik antar negara di kawasan ASEAN menjadi pendorong utama. Mereka sadar bahwa mengatasi konflik-konflik ini penting untuk menjaga stabilitas kawasan dan memungkinkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Setelah ASEAN terbentuk, kemudian KTT ASEAN pertama kali dilaksanakan pada 23-24 Februari 1976 di Bali.