Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kelanjutan Proyek Jet Tempur KF-21 Terancam, KAI Tagih Pembayaran dari Indonesia

Korea Aerospace Industries (KAI) menyebut pemerintah Indonesia baru bayar 17 persen di proyek jet tempur KF-21 Boramae

3 Juni 2023 | 05.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sacheon - Korea Aerospace Industries (KAI) berharap pemerintah Indonesia segera melunasi kewajiban pembayaran untuk kelanjutan proyek jet tempur KF-21 Boramae. Total investasi dalam proyek ini mencapai 8,1 Triliun Won atau Rp 93,15 triliun (kurs: Rp 11,5) yang mana pemerintah Indonesia menanggung 20 persen pembayaran, pemerintah Korea Selatan 60 persen, dan 20 persen sisanya dari KAI. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembayaran dari pemerintah Indonesia terhenti sejak Januari 2019. Diperkirakan 800 miliar won atau Rp 920 miliar yang belum dibayarkan oleh pemerintah Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini akan menyebabkan efek samping yang sangat besar dalam program pengembangan (KF-21 Boramae),” kata Senior Manager & Chief KFX Joint Development Management Team Lee Sung-il saat menerima kunjungan 13 jurnalis peserta The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation di kantor KAI, Sacheon Korea Selatan, Jumat, 2 Juni 2023.

Kantor Berita Yonhap melaporkan jika pemerintah Indonesia akan memberi Korea Selatan jadwal baru untuk kelanjutan pembayaran proyek KF-21 Boramae akhir Juni 2023.

(Indonesia) telah berjanji untuk memberi tahu Korea Selatan tentang rencana pembayarannya untuk jumlah yang tersisa pada akhir Juni,” kata Eom Dong-hwan, menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), dikutip dari Yonhap, 10 Mei 2023.

Lee Sung-il enggan mengomentari kepastian komitmen terbaru dari pemerintah Indonesia tersebut. “Saya percaya pembicaraan G2G (antarpemerintah) sedang didiskusikan,” tuturnya.

Dua Pilot Indonesia Terbangkan KF-21 Boramae

Burung besi berwarna abu-abu perlahan keluar dari hangar nomor 4 Pangakalan Udara Angkatan Bersenjata Korea Selatan di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan. Gambar bendera Korea Selatan dan Indonesia terpasang di sisi kiri depan, sedikit di bawah kaca kokpit.

Ada dua orang pilot di dalamnya, yaitu Letnan Kolonel Ferrel Rigonald dari TNI AU dan satu lainnya pilot militer asal Korea Selatan.

Lambaian tangan dari para jurnalis mengawal perjalanan jet tempur KF-21 Boramae 004 tersebut dari hangar menuju landasan hingga akhirnya melesat ke udara.

Ferrel menjadi pilot kedua asal Indonesia yang sukses menerbangkan KF-21 Boramae setelah uji terbang perdana yang dilakukan oleh Kolonel Muhammad Sugiyanto dari TNI AU pada bulan lalu.

“Ada 30 orang Indonesia yang berpartisipasi dalam program ini. Dua pilot asal Indonesia yang sudah anda liat, yang salah satunya terbang di pesawat nomor 004 dan satu orang sedang bekerja di tempat lain. Serta 28 engineers sedang bekerja di area produksi dan pengembangan,” ucap Lee Sung-il.

Status proyek bersama KF-21 Boramae antara Indonesia dan Korea Selatan kini masuk tahap Engineering and Manufacturing Development (EMD) yang direncanakan berlangsung hingga 2026 sebelum siap diproduksi massal.

“Kami memproduksi delapan pesawat total, tapi dua pesawat masih ground test dan enam sudah flight test,” katanya.

Menurut Lee Sung-il pemerintah Korea Selatan akan membeli 128 unit KF-21 Boramae sementara Indonesia akan membeli 48 unit. Namun, ia kembali menyinggung soal pendanaan yang macet dari pemerintah Indonesia.

“Kami (Korea Aerospace Industries) struggling karena masalah budget. Kami harap, pemerintah Indonesia bisa segera membayar proyek ini,” katanya sambil menjelaskan jika baru 17 persen dari kewajiban pemerintah Indonesia yang dilunasi.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus